apahabar.com, BANJARMASIN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah masih kekurangan tempat tidur. Makannya, pelayanan kesehatan di sana terbatas.
Penelurusan media ini, rumah sakit daerah di Jalan Rantauan Darat itu baru memiliki 36 unit bed untuk difungsikan rawat inap.
Hal demikian menjadi persoalan tersendiri bagi rumah sakit yang sudah bisa melayani pasien BPJS Kesehatan itu,
Akhirnya, hanya pasien BPJS Kesehatan kelas III saja yang bisa ditanggung RSUD Sultan Suriansyah.
Dengan peningkatan jumlah pasien yang jadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), daya tampung RSUD kian tak mencukupi kebutuhan.
Apalagi gedung III yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) masih belum sepenuhnya rampung.
“Jika sudah selesai, gedung baru itu bisa menampung pasien VIP dan sejenisnya untuk peserta BPJS kelas I dan II,” ujar Direktur RSUD Sultan Suriansyah Sukotjo Hartono kepada apahabar.com, Senin (6/1).
Patut diingat, lanjut dia, tempat tidur di RSUD Sultan Suriansyah tidak semuanya diperuntukkan untuk pasien peserta jaringan BPJS Kesehatan.
Masih ada beberapa pasien tak menggunakan layanan asuransi milik pemerintah itu. Dengan demikian, kebutuhan tempat tidur untuk pasien peserta tetap kurang.
Olehnya, ia tetap mengharapkan gedung baru tersebut bisa selesai tahun ini. Sehingga bisa menampung pasien BPJS. Diketahui gedung III itu ditargetkan memiliki 150 ruangan untuk rawat niap. Belum lagi sarana dan prasarana lengkap.
“Kami tidak tahu kapan itu selesai, mudahan mudahan tahun ini juga,” pungkasnya.
Karena masalah ketersediaan tempat tidur, RSUD Sultan Suriansyah akan merujuk pasien ke Rumah Sakit lain. Pasien tersebut yang masuk dalam kategori BPJS Kesehatan kelas I dan II.
Demikian, lanjutnya agar pasien tersebut mendapatkan pelayanan kesehatan yang merata. Tentu pihaknya siap bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Baca Juga:Per Hari Ini, RSUD Sultan Suriansyah Bisa Layani Pasien BPJS
Baca Juga:Raih Akreditasi Madya Bintang 3, RSUD Sultan Suriansyah Bisa Layani Pasien BPJS
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah