Alasan NasDem Kunjungi Gerindra-PKB, Koalisi Perubahan Lamban Dukung Anies

Kunjungan Partai NasDem ke Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra-PKB dilakukan akibat Partai Demokrat dan PKS lamban menjatuhkan pilihan ke Anies

ketua umum partai Nasdem, Surya Paloh di JCC, Senayan, Jakarta Pusat. (foto: apahabar.com/Bambang.S)

apahabar.com, JAKARTA - Kunjungan Partai NasDem ke Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra-PKB dilakukan akibat Partai Demokrat dan PKS lamban menjatuhkan pilihan ke Anies Baswedan sebagai calon Presiden 2024.

"Manuver NasDem bertemu Gerindra-PKB ini menandakan keanehan, meskipun bakal menjalin koalisi dengan Demokrat dan PKS. NasDem marah dan kesal bahwa selama ini tak kunjung dapat dukungan," kata Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin kepada apahabar.com, Jumat (27/1).

Baca Juga: Pria Asal Morowali di Balik Pencapresan Anies Baswedan

Terlebih, Koalisi Perubahan hingga kini belum dideklarasikan karena masih terganjal kesepakatan yang belum mufakat di antara ketiga partai.

"Koalisi Perubahan kan belum terbentuk, belum jelas, belum ada kata sepakat, belum tandatangan materai, artinya segala kemungkinan bisa terjadi. Koalisi perubahan bisa terbentuk, bisa juga tidak," jelasnya.

Direktur Indonesia Political Review juga menyebut Koalisi Perubahan masih terganjal diskursus tentang logistik, jabatan menteri hingga posisi cawapres. Untuk itu, koalisi tak kunjung dideklaraskan.

"Masih ada ganjalan di koalisi, ada yang belum deal, soal koalisi. Tentu tak disangka NasDem yang selama ini bersemangat membangun koalisi dan akhirnya bermanuver dengan partai lain. Saya melihat koalisi ini ada ganjalan atau ada hal yang tidak disepakati," ungkap dia.

Baca Juga: Demokrat Melunak Usung AHY Jadi Cawapres Anies Baswedan

"NasDem bertepuk sebelah tangan, butuh dua partai lain dan selalu mencari, itu menunjukkan bargaining tinggi, akhirnya tarik ulur terjadi," sambung dia.

Partai NasDem cukup beralasan menyambangi Sekber Gerindra-PKB karena Demokrat dan PKS lamban menyepakati Anies untuk diusung pada perhelatan Pilpres 2024.

"Saya melihat kalau ini terus tentu jalannya terjal, sulit terbentuk. Langkah zigzag NasDem akan mengganggu koalisi," katanya.

Baca Juga: Survei Polmatrix: Elektabilitas Ganjar Tertinggi, Disusul Anies dan Prabowo

Di sisi lain, Ujang juga menilai bahwa dukungan resmi Partai Demokrat kepada Anies hanya dipicu kunjungan NasDem ke Sekber Gerindra-PKB. Sebab, Demokrat tak ingin ketinggalan kereta sehingga tiba-tiba menunjukkan keseriusannya mengusung Anies di Pilpres 2024.

"Demokrat merilis dukungan kepada Anies, itu juga karena sudah mengetahui NasDem akan mengunjungi Gerindra-PKB. Saya melihatnya bagian manuver NasDem melihat keseriusan Demokrat dan PKS, ingin serius usung Anies atau tidak," pungkasnya.