liga 1

Alasan Klub Besar Anjlok dan Persaingan Liga 1 Lebih Merata

Pengamat sepakbola Kesit Budi Handoyo menjelaskan kenapa Liga 1 2023/2024 lebih ketat dalam bersaing. Sehingga para klub-klub besar saat ini terpuruk di klaseme

Para pemain Madura United saat bertanding di Liga 1 2023/2024. (foto: maduraunited.fc)

apahabar.com, JAKARTA - Persaingan Liga 1 2023/2024 berlangsung lebih menarik dan sengit meski baru berjalan 8 pertandingan.

Hal itu dilihat dari ada beberapa tim yang selalu bergantian menguasai puncak klasemen.

Selain Madura United yang tengah memimpin posisi teratas, Dewa United, Persija Jakarta, Barito Putera, Bali United, dan Borneo FC Samarinda juga sempat berada di pucuk klasemen.

Bahkan saat ini selisih poin antara Madura United dengan peringkat 5 hanya terpisah dua angka.

Baca Juga: Tahan Imbang Persib, Barito Putera Duduki Puncak Klasemen Sementara

Pengamat sepakbola Kesit Budi Handoyo menjelaskan kenapa Liga 1 2023/2024 lebih ketat dalam persaingan. 

Menurutnya, hal tersebut normal, karena ada banyak klub benar-benar mulai bangkit dari musim sebelumnya.

"Artinya memang semua klub baru memulai, ada yang memang ternyata sudah langsung terjun, ada juga yang masih harus berhadapan dengan adaptasi baru, entah karena pelatihnya baru, pemain-pemainnya baru, begitu," ujar Kesit kepada apahabar.com, Rabu (16/8).

Jadi menurut Kesit, tidak adanya tim yang bisa langsung terbangun kebersamaannya ketika mempunyai pemain atau pelatih baru.

Baca Juga: Kalahkan PSM, Dua Gol Spasojevic Bawa Bali United ke Puncak Klasemen

Lanjutnya, Kesit menyebut sangat beruntung bagi klub yang mempunyai chemistry antar pemain dan pelatih yang baru sudah langsung terbangun.

Sehingga itu membuat mereka bersaing secara konsistensi dengan sangat baik.

"Tetapi juga tidak sedikit klub yang walaupun bertabur pemain bintang, pelatihnya hebat, tetapi ternyata terseok-seok di laga awal," ujar Kesit.

Kesit mencontohkan seperti Persib Bandung yang terseok-seok saat ini lantaran sang pelatihnya, Luis Milla harus mundur karena alasannya tidak bermain bagus.

Baca Juga: Madura United Naik ke Puncak Klasemen Sementara Usai Bungkam PSIS

Faktanya Persib tetap terseok-seok saat mengganti pelatihnya karena belum pernah menang di empat laga terakhir.

"Atau misalnya, Arema yang saat ini juga terpuruk di klasemen paling bawah, padahal strikernya Gustavo Almeida itu adalah top score sementara. Atau Barito Putera, siapa yang menduga bahwa Barito Putera ternyata bisa langsung melesat," tuturnya.

Kemudian, untuk tim-tim yang saat ini sudah mempunyai pemain hebat, punya pelatih hebat, tapi kemudian terpuruk di pekan-pekal awal itu sebenarnya cukup beruntung, karena mereka kemudian bisa langsung memperbaiki.

Baca Juga: Persija Jakarta Kembali ke Puncak Klasemen Usai Hajar Rans 3-1

"Susahnya, kalau justru itu di persaingan-persaingan sudah krusial, dan dipenghujung-penghujung menjadi anom, ini yang sangat berbahaya," imbuhnya.

Saat ini, dua tim besar dalam kondisi terpuruk. Persib masih berada di posisi 16 dengan 8 poin.

Sedangkan Arema FC belum merasakan kemenangan di musim ini yang menyebabkan masih terdampar di dasar klasemen sementera dengan 2 poin.