Megaproyek IKN

Alasan DKI Jakarta Sudah Tak Layak Jadi Ibu Kota Negara

Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sangat mendesak.

Potret Provinsi DKI Jakarta tergenang banjir saat musim hujan. Foto: Antara

apahabar.com, JAKARTA - Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sangat mendesak. Sebab, kondisi DKI Jakarta saat ini sudah tidak lagi efisien sebagai ibu kota negara lantaran sederet permasalahan.

Terlebih, rencana awal pemindahan ibu kota negara sudah dilakukan sejak era Presiden Soekarno hingga era Presiden Soeharto. Karena itu, kata Bambang, langkah pemerintah membuka investasi untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah tepat. Anggaran yang dibutuhkan tidak sedikit.

“Dipilihnya Kalimantan selaras dengan proklamator Soekarno yang kala itu berkeinginan untuk memindahkan ke bagian Kalimantan. Mengapa? Karena secara geografis berada di tengah Indonesia dan aman dari bencana,” terang dia di Media Center Indonesia Maju, Jakarta, Kamis,(7/12).

Baca Juga: Investasi Asing Mandek, OIKN: Sedang Berproses Ya!

Meski ibu kota negara dipindahkan ke IKN, DKI Jakarta akan tetap ada. Bambang menganalogikan Jakarta dengan keberadaan kota New York yang saat ini menjadi kota pusat perekonomian. Sedangkan IKN diproyeksikan menjadi kota pusat pemerintahan.

"Sedangkan Nusantara nanti menjadi Washington DC," kata dia.

Namun kata dia, dalam prosesnya pembangunan IKN bakal lebih megah dengan sejumlah hutan industri dan menggantinya menjadi sebuah kota dengan fasilitas teknologi.

Baca Juga: Respons Bos OIKN soal Pj Gubernur DKI Pindah ASN Malas ke IKN

Tak hanya itu, OIKN juga perlu berkomitmen membangun reboisasi hutan menjadi sebuah hutan tropis dengan perbandingan 25 persen untuk kota. Sedangkan 95 persen sisanya untuk hutan tropis. Dengan begitu akan membentuk ekosistem kota di tengah hutan.

“Target pembangunan IKN adalah pemerataan kawasan. Dan blue print-nya IKN justru menciptakan hutan tropis baru,” pungkasnya.