Tak Berkategori

Alasan BI Sarankan Masyarakat Kalsel Beralih ke Daging Beku

apahabar.com, BANJARMASIN – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Herawanto mengatakan tren konsumsi daging beku…

Ilustrasi daging beku. Foto-Reuters/Maxim Zmeyev

apahabar.com, BANJARMASIN – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Herawanto mengatakan tren konsumsi daging beku di Kalsel mengalami kenaikan.

“Naik sedikit,” ujar dia, Selasa (5/3) pagi.

Karenanya, pihaknya menekankan masyarakat untuk mulai membiasakan mengonsumsi daging kerbau. Pihaknya mengaku akan terus mengampanyekan pada masyarakat terkait konsumsi daging beku ini.

Daging ayam atau sapi di pasar tradisional saat ini adalah daging yang seolah-olah segar.

Daging yang dipotong lalu dibiarkan di ruang terbuka akan mengakibatkan kesterilan daging menjadi pertanyaan.

Lantas, dia menganjurkan masyarakat beralih ke daging beku.

"Takkan mengurangi gizi yang terkandung dalamnya," jelas dia.

Baca Juga:Masuknya Investor Buat Produksi Daging Sapi di Tanah Air Terus Meningkat

Penggunaan daging beku dipercaya BI dapat menahan inflasi yang terjadi di pasar, utamanya akibat konsumsi ayam ras yang berlebihan.

Nah yang menjadi pekerjaan rumah saat ini adalah bagaimana mengajak masyarakat memulai mengonsumsi daging beku.

Di Kalsel, sosialisasi daging beku sebenarnya bukan hal baru. BI telah memulainya sejak pertengahan 2017.

Soal kualitas daging beku khususnya kerbau yang diimpor pemerintah dari India, BI menjamin kehalalan produk tersebut. Kata dia, daging yang diimpor sudah pasti menjalani proses pemeriksaan di laboratorium terkait kelayakan konsumsi.

Di sisi lain, Bulog telah mulai menjalankan penugasan terkait pemenuhan permintaan daging beku di daerah Kalimantan Selatan mulai tahun ini.

Pemerintah masih impor daging kerbau dari India sebanyak 100.000 ton di tahun 2019. Hal ini dinilai lantaran kebutuhan akan daging di dalam negeri masih kurang.

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz F