Alalak Batola Dilanda Banjir, Jalan Trans Kalimantan Jadi Area Parkir

Banjir yang melanda Kecamatan Alalak, Kabupaten Batola sejak, Rabu (13/1), sekaligus mengubah wajah Jalan Trans Kalimantan.

Sejumlah mobil warga berparkir di beberapa titik Jalan Trans Kalimantan di Handil Bakti, Sabtu (16/1) malam. Foto: apahabar.com/Bastian Alkaf

apahabar.com, MARABAHAN – Banjir yang melanda Kecamatan Alalak, Kabupaten Batola sejak, Rabu (13/1), sekaligus mengubah wajah Jalan Trans Kalimantan.

Oleh warga kompleks perumahan di Kelurahan Handil Bakti dan Desa Semangat Dalam, jalan nasional itu terpaksa dijadikan area parkir dadakan.

Di kiri dan kanan jalan yang sebenarnya digenangi air setinggi 10 hingga 20 sentimeter, berparkir ratusan kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor.

“Sudah tidak mungkin lagi memarkir mobil di rumah, karena ketinggian air terus meningkat hingga mencapai 80 sentimeter,” ungkap Taufik, warga Kompleks Kemuning di Desa Semangat Dalam.

Di sisi lain, banjir yang membawa air berwarna kemerahan dan berbau itu dikhawatirkan membuat bagian kendaraan berbahan besi diserang karat.

Kondisi itu pula yang membuat warga lebih memilih menitipkan sepeda motor kepada petugas jaga di depan kompleks, ketimbang memaksa membelah banjir.

Sementara di kompleks-kompleks dengan banjir yang masih bisa ditoleransi, seperti di Kompleks Keruing Indah, relawan menyediakan mobil angkutan.

Selain antar jemput warga yang menitipkan kendaraan di depan kompleks, mobil relawan itu juga bisa mengangkut sepeda motor.

“Sebenarnya masih bisa memarkir mobil di depan rumah, karena ketinggian air belum mencapai knalpot. Namun situasi tak bisa ditebak, mengingat debit air terlihat masih meningkat,” cetus Hendri, salah seorang warga.

Alalak termasuk kecamatan yang dilanda banjir paling parah di Batola, selain Mandastana dan Jejangkit. Penyebabnya air sudah memasuki ratusan rumah.

Warga Alalak yang tidak memiliki tempat tinggal alternatif, diarahkah mengungsi ke Pondok Pesantren Istana Al Quran dan Kampus Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

Sementara sejumlah warga Jejangkit yang terpaksa meninggalkan rumah, mengungsi ke GOR Bulutangkis Sahurai di Desa Sungai Sahurai, Kecamatan Rantau Badauh.