Aksi Solidaritas Melawan Perusahaan Tambang di NTB, Puluhan Mahasiswa Kalsel Unjuk Rasa

Puluhan mahasiswa dari berbagai almamater di Kalsel menggelar aksi unjuk rasa di depan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Senin (26/12).

Solidaritas untuk warga Sumbawa Barat, puluhan mahasiswa di Kalsel menggelar aksi unjuk rasa di depan ULM, Senin (26/12). Foto-apahabar.com/Riyad

apahabar.com, BANJARMASIN - Puluhan mahasiswa dari berbagai almamater di Kalsel menggelar aksi unjuk rasa di depan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Senin (26/12).

Aksi unjuk rasa itu mereka lakukan atas rasa solidaritas kepada warga di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tengah melakukan aksi mogok makan karena bersengketa dengan perusahaan tambang atau PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

PT AMNT sendiri merupakan perusahaan tambang terbesar kedua setelah PT Freeport di Papua.

Mahasiswa menilai perusahaan ini mestinya bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Namun yang terjadi malah sebaliknya.

"PT AMNT diketahui telah membuang limbah merkuri sebanyak 14 ton perhari ke lautan di NTB sehingga membuat kerusakan terhadap biota laut," ujar koordinator aksi, Septiana Agustian Sukma.

Akibatnya, masyarakat setempat menjadi kesusahan untuk mencari ikan-ikan di laut. Di samping itu, persoalaan dana CSR senilai Rp120 miliar juga tidak jelas alokasinya.

Yang paling krusial, PT AMNT juga membatasi karyawannya untuk berserikat yang sebagaimana sudah jelas melanggar UUD 1945 yang termaktub dalam pasal 28E ayat 3 yang berbunyi setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat, upah dan jam kerja yang tidak sesuai sampai menimbulkan korban jiwa yang artinya SOP keselamatan kerja atau K3 tidak di terapkan dengan baik oleh PT AMNT.

Lebih jauh, Septiana Agustian Sukma mengatakan, pihaknya melaksanakan aksi juga untuk menindaklanjuti aksi sebelumnya yang dilakukan pemuda dan mahasiswa Sumbawa Barat di kantor Komnas HAM, Jakarta.

"Yang sampai saat ini masih juga tidak diindahkan. Bahkan Komnas HAM tidak mengeluarkan sikap," ungkapnya.

Bahkan, para pemuda dan mahasiswa yang membangun pos disana juga telah menggelar aksi mogok makan.

Aksi ini lah ujarnya menjadi daya dorong atau penyemangat, untuk aksi mahasiswa di Jakarta.

"Makanya kami mahasiswa Kalsel bersama dengan 19 provinsi lain melaksanakan aksi solidaritas, agar dapat didengar Komnas HAM," jelasnya.

Mereka pun menuntut agar perusahaan tambang di NTB itu diberikan sanksi oleh Komnas HAM, bahkan sampai dengan penutupan.

"Kami menuntut pemerintah dan aparat hukum untuk mengususut tuntas korban jiwa dan hilangnya buruh PT AMNT. Kemudian meminta transparansi pertanggungjawaban dana CSR," tekannya.

Mahasiswa mengancam akan melakukan aksi lanjutan, jika Komnas HAM tidak mengeluarkan sikap

"Intinya aksi ini akan terus berlanjut sampai ada keputusan final apa yang terjadi pada perusahaan. Intinya perusahaan harus mendapat tindakan," pungkasnya.