Kalsel

Aksi Seribu Lilin di UIN Antasari, Ajak Mahasiswa Indonesia Robohkan Ketidakadilan

apahabar.com, BANJARMASIN – Sejumlah mahasiswa UIN Antasari menggelar aksi seribu lilin, Sabtu (26/06) malam. Aksi itu…

Aksi seribu lilin yang digelar mahasiswa UIN Antasari, Sabtu (26/06) malam. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Sejumlah mahasiswa UIN Antasari menggelar aksi seribu lilin, Sabtu (26/06) malam.

Aksi itu digelar untuk merespons tindakan represif aparat kepolisian terhadap mahasiswa Kalimantan Selatan (Kalsel) pada demonstrasi #SaveKPK Jilid II beberapa hari lalu.

Aksi ini merupakan kelanjutan dari aksi solidaritas yang juga digelar pada sore harinya.

Aksi seribu lilin dimotori Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang diikuti puluhan mahasiswa dari berbagai fakultas.

Ketua DEMA FEBI Muhammad Yogi Ilmawan menyatakan aksi seribu lilin merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap matinya demokrasi di negeri ini.

“DPR hari ini selalu mengindahkan bertemu dengan para mahasiswa/masyarakat dan selalu ingin bertemu dengan para pejabat tinggi di negara ini. Padahal masyarakat yang patut menjadi prioritas utama mereka,” ungkap Yogi dengan nada kecewa.

Dia pun menyayangkan hal tersebut. Terlebih saat ingin bertemu dengan wakil rakyatnya, mahasiswa justru dipaksa berhadapan langsung dengan aparat keamanan.

“Yang patut dipertanyakan apakah hari ini polisi membela kebenaran atau membela penindas masyarakat?” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi Kesejahteraan Masyarakat DEMA FEBI Rizkon Hanafi mendesak agar mahasiswa di seluruh Indonesia turut mengambil peran atas apa yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Misalnya soal pelemahan KPK.

Dia mengatakan mahasiswa merupakan jembatan untuk menyampaikan pendapat dari masyarakat. Peran ini baginya harus dimaksimalkan.

“Sudah saatnya seluruh mahasiswa di Indonesia ini turun memenuhi jalanan di daerahnya masing-masing. Jangan sampai kita takut dalam menyampaikan kebenaran,” desaknya.

Dia mengingatkan negeri ini sedang tidak baik-baik saja. Rizkon pun meminta mahasiswa hadir untuk melakukan perbaikan.

Hal yang tidak jauh berbeda disampaikan Wapresma UIN Antasari, Arbani, yang turut hadir dalam aksi. Dia berharap solidaritas mahasiswa semakin kuat dalam melawan segala ketidakadilan.

Dia juga berharap kepada mahasiswa, lebih khusus kepada para mahasiswa yang berkampus di Jakarta agar sesegaranya turut bersikap dan menyuarakan tentang pelemahan KPK.

“Bagi kami di daerah, gerakan kawan-kawan di pusat sangat diharapkan. Karena lebih dekat dengan pihak yang dituntut,” ungkapnya.