Akal Bulus PT M Kelabui Puluhan Calon Jemaah Umrah Kalsel

Akal bulus travel umrah PT M diduga mengelabui puluhan calon jemaah asal Kalimantan Selatan (Kalsel) perlahan terungkap. 

Akal bulus travel umrah PT M diduga mengelabui puluhan calon jemaah asal Kalimantan Selatan (Kalsel) perlahan terungkap. Foto-apahabar/Baha

apahabar.com, BANJARMASIN - Akal bulus travel umrah berinisial PT M diduga mengelabui puluhan calon jemaah asal Kalimantan Selatan (Kalsel) perlahan terungkap. 

Alhasil, sebanyak 33 calon jemaah terpaksa pulang ke Banua dengan air mata. 

Salah satu agen jemaah, Ida Royani (50) mengatakan awalnya delapan jemaah diminta mengikuti program umrah subsidi sebesar Rp10 juta oleh Direktur PT M berinisial EA. 

Biaya tersebut diajukan jemaah untuk dana talangan subsidi ke Bank Kalsel Syariah. 

Bank Kalsel Syariah pun mentransfer sebanyak 2 kali masing-masing Rp37,9 juta dan Rp45 juta.

“Jadi tidak ada lewat rekening siapapun, murni masuk ke rekening PT M yang otomatis milik dia,” ucap Ida Royani kepada apahabar.com, Kamis (8/6) kemarin.  

Awalnya ia mengaku tidak menaruh curiga terhadap PT M. Pasalnya, PT M menjanjikan adanya donatur dari Arab Saudi yang bakal membantu calon jemaah umrah Kalsel.

Namun faktanya, kata dia, delapan calon jemaah ini selalu diminta Bank Kalsel Syariah untuk membayar cicilan. Padahal dananya sudah ditransfer ke rekening PT M. 

“Ini akal busuknya pemilik travel. Jadi mau tidak mau jemaah kami tetap membayar angsuran,” katanya. 

Tak hanya itu, sambung dia, PT M juga tidak memberikan kepastian kepada ratusan jemaah.

Ironisnya, mereka dibiarkan telantar di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) sekitar sepekan pada Maret 2023.

Rata-rata setiap korban diminta membeli tiket berangkat sendiri senilai Rp10 juta ke Arab Saudi.

“Ada teman kami yang 33 orang terpaksa pulang ke Banjarmasin dengan air mata,” ungkapnya. 

Ia mengungkapkan, puluhan jemaah yang masih di Mekkah terpaksa pulang ke Tanah Air dengan membeli tiket menggunakan kocek pribadi. 

“Janji pemilik travel akan diganti Rp1,5 bulan kemudian. Nyatanya sampai ini tidak ada penggantian satu rupiah pun,” pungkasnya.

Atas kejadian itu, ratusan jemaah bakal melaporkan PT M ke Polresta Banjarmasin.

Laporan dilengkapi dengan bukti transfer dan pesan singkat pelaku serta sejumlah korban di Kalsel.