Banjir ROB

Airlangga Nilai Potensi Kerugian Negara Bisa Rp10 T Akibat Banjir Rob

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebut pulau jawa memiliki kontribusi besar terhadap PDB sebesar 57,12 persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto:apahabar.com/Daffa)

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebut pulau jawa memiliki kontribusi besar terhadap PDB sebesar 57,12 persen.

Namun, saat ini pulau jawa mempunyai tantangan berat akibat erosi abrasi dan banjir yang disebabkan oleh penurunan permukaan tanah.

"Penurunan permukaan tanah di pantura sampai laju-laju penurunan muka tanah pada kota kota di pantura mencapai 1-25 cm per tahun," ujar Airlangga dalam acara Strategi perlindungan kawasan pulau jawa melalui pembangunan tanggul pantai dan tanggul laut (Giant sea wall) di grand ballroom kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (10/1).

Ketua umum partai Golkar itu mengatakan untuk kawasan utara Jakarta saja akan mengalami kerugian Rp 2,1 triliun per tahun, dan berpotensi naik menjadi Rp 10 triliun dalam 10 tahun mendatang.

Baca Juga: Buntut Beri Nilai 11 dari 100, Airlangga Sebut Anies Tak Beretika

"Estimasi kerugian ekonomi di perkirakan hanya di jakarta saja 2,1 triliun pertahun sehingga tentu dalam 10 tahun kerugiannya bisa mencapai 10 triliun," ucapnya.

Lebih lanjut, estimasi kerugian itu akan terus meningkat dengan menengok banyak aset ekonomi negara di kawasan pantai utara Jakarta.

Di antaranya, ancaman banjir rob itu selalu menggentayangi lima wilayah aglomerasi, yaitu Jabodetabek, Cirebon Raya, Pekalongan Raya, Kedung Sepur, serta Gerbangkertosusila.

"Terdapat 70 kawasan industri, 5 KEK, 28 KPI, 5 WPPI jalur logistik nasional dan aset pemerintah infrastruktur publik yang diperkirakan terkena dampak degradasi," tuturnya.

Baca Juga: BMKG: Banjir Rob Berpeluang Sasar 24 Pantai di Bali

Pasalnya, kawasan pantura Jawa berkontribusi terhadap PDB sebesar 20% PDB Nasional. Sedangkan jumlah penduduk di pantura itu kurang lebih 50 juta jiwa.

"Tentu land subsidence yang terjadi di kawasan pantura jawa tidak hanya membahayakan keberlangsungan aktivitas ekonomi dan aset infrastruktur ekonomi nasional yang ada di wilayah tersebut tetapi juga kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi bagi jutaan masyarakat yang tinggak di wilayah tersebut," katanya.

Untuk itu, pemerintah melalui inisiasi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ingin membangun Pembangunan Tanggul Pantai Dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) di kawasan utara Pulau Jawa, dari barat hingga timur.

"Sehingga dengan diluncurkan hari ini oleh Pak Menhan, mungkin ini menjadi sistem terintegrasi dari barat sampai ke timur. Kemudian, tentu proyek ini sangat diperlukan, dan detail pendanaan kita bahas hari ini," pungkasnya.