Agresi Israel Sudah Tewaskan 1.078 Warga Palestina

Jumlah warga Palestina yang tewas dalam agresi Israel terhadap Jalur Gaza dan Tepi Barat bertambah.

Serangan bom Israel di Palestina. Sumber: Axios.

apahabar.com, BANJARMASIN - Jumlah warga Palestina yang tewas dalam agresi Israel terhadap Jalur Gaza dan Tepi Barat bertambah.

Kini totalnya menjadi 1.078 orang dengan korban luka mencapai lebih dari 5.314 orang.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan setempat menyebutkan pada hari kelima sebanyak 1.055 orang tewas dan 5.184 orang lainnya terluka.

Mereka semua merupakan korban pertempuran yang sedang berlangsung di seluruh Jalur Gaza.

Sementara itu, jumlah warga Palestina yang terbunuh di Tepi Barat naik menjadi 23 orang.

Sebelumnya, dua pemuda yakni Abd al-Rahman Faraj dan Ali al-Abbasi tewas akibat peluru militer Israel di daerah Ain al-Luza di Kota Silwan, Yerusalem.

Sebanyak 130 orang dilaporkan terluka di kota tersebut.

Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein al-Sheikh mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta agar makanan dan obat-obatan segera dipasok untuk warganya di Jalur Gaza, namun Israel menolak.

"Kami mendesak lembaga kemanusiaan internasional dan komunitas internasional agar turut campur menghentikan segera agresi dan mengizinkan masuk bahan bantuan karena Jalur Gaza saat ini menghadapi bencana besar kemanusiaan," kata pejabat PLO di Twitter.

Hussein al-Sheikh juga meminta supaya jaringan listrik dan air untuk kembali dipulihkan.

Aksi Solidaritas untuk Palestina

Di Indonesia, Aksi Solidaritas Untuk Palestina digelar tiga ormas keagamaan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (11/10).

Untuk mengamankan aksi itu, sebanyak 451 personel polisi diturunkan, di antaranya dari Brimob Polda Metro Jaya, Samapta Polda Metro, Polsek Jakarta Pusat.

"Serta ada Tim Negosiator dari Polisi Wanita (Polwan) Polda Metro," kata Kapospol Monas Timur Ipda Sucipto di Jalan Medan Merdeka Selatan, dikutip dari Antara.

Sucipto mengatakan Tim Negosiator Polwan diturunkan untuk melayani para massa wanita yang mengikuti aksi. Sedangkan untuk penutupan jalan akan dilakukan secara situasional.

Sekitar Ratusan Massa yang tergabung dalam Alumni 212 (PA 212) melakukan aksi unjuk rasa dengan tema Bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jakarta Pusat, Rabu 11 Oktober 2023. Foto : Apahabar.com (Andrew Tito)




Aksi solidaritas tersebut dimulai pukul 13.00 WIB. Pada awalnya, mobil yang membawa massa dengan bertuliskan "Aksi Solidaritas untuk Palestina, Indonesia Stand with Palestine" berada di Jalan Medan Merdeka Selatan di bagian Monumen Nasional (Monas) arah Stasiun Gambir.

Namun, sekitar 15 menit kemudian, mobil tersebut berpindah ke depan gedung Kedubes AS dan diikuti oleh massa yang telah datang terlebih dahulu.

Beberapa orator mulai menyampaikan pendapat mereka terkait keinginan dan harapan agar Palestina bisa merdeka sekitar pukul 13.30.

Pada sekitar pukul 15.15 WIB, massa meminta agar delegasi mereka diizinkan untuk menemui perwakilan Kedubes AS.

Namun, perizinan tak berjalan mulus. Polisi pun mulai merapatkan penjagaan ketika massa berusaha memaksa masuk ke dalam Kedubes dan ketika massa membakar bendera Israel.

Tak lama kemudian, perwakilan Kedubes AS keluar dan menemui delegasi massa di depan pagar dengan kawat berduri di depan Kedubes AS.

Sementara itu, lalu lintas terpantau padat dari Jalan Medan Merdeka Timur menuju Jalan Medan Merdeka Selatan di depan Kedubes AS, namun kembali lancar setelah melewati kerumunan massa.

Ambulans dari ormas keagamaan yang mengikuti aksi dan kendaraan para peserta terpantau terparkir di sekitar Jalan Silang Monas Tenggara dan Jalan Medan Merdeka Selatan.