Hot Borneo

Ada Musik-Joget di Penutupan MTQ Banjar, Guru Naufal: Sangat Tidak Cocok

apahabar.com, MARTAPURA – Pasca-viralnya penutupan MTQ ke-45 tingkat Kabupaten Banjar di Kecamatan Mataraman yang diwarnai hiburan…

Salah satu tokoh ulama di Martapura, KH Naufal Rosyad atau biasa disapa Guru Naufal. Foto-apahabar.com/Istimewa

apahabar.com, MARTAPURA – Pasca-viralnya penutupan MTQ ke-45 tingkat Kabupaten Banjar di Kecamatan Mataraman yang diwarnai hiburan musik dan joget massal, kegiatan MTQ ke depannya diminta jangan lagi ada musik hiburan.

Hal ini dilontarkan salah satu tokoh ulama di Martapura, yakni KH Naufal Rosyad. Menurutnya, kegiatan hiburan sangat tidak cocok berada di acara Musabaqah Tilawatil Quran.

Terlebih lagi, ujar ulama yang kerap disapa Guru Naufal ini, Kabupaten Banjar menyandang gelar Serambi Makah, kota santri, dan kotanya para ulama.

“Manurut saya pribadi, kegiatan penutupan MTQ di Mataraman yang viral itu sangat mencoreng muka Kabupaten Banjar sebagai Serambi Makah, kota santri, dan kota wali istilahnya,” ujar Guru Naufal, Jumat (17/6).

“Itu sangat tidak enak, apakah diatur sebagai acara atau pun di luar acara, kegiatan seperti itu tidak sesuai,” tambahnya yang juga salah satu pengajar di Ponpes Darussalam Martapura ini.

Guru Naufal menyarankan untuk ke depan jangan ada lagi ada acara hiburan musik baik itu di pembukaan maupun di penutupan.

“Cukup acara resmi, seperti sambutan terus pembagian hadiah. Itu saja. Tak perlu acara musik berbau hiburan itu,” pungkasnya.

Acara MTQ ke-45 tingkat Kabupaten Banjar yang digelar di halaman kantor Pemerintah Kecamatan Mataraman itu resmi ditutup oleh Wakil Bupati Banjar, Habib Idrus Al-Habsyie pada Rabu (15/6) malam.

Namun ketika acara sudah berakhir, rupanya dari pihak pengisi acara hiburan dari grup Gambus Elzafron terus memberi hiburan dari atas panggung MTQ.

Yang bikin viral ketika membawakan lagu “Bara Bere”. Dari video tersebar luas, tampak terlihat joget massal baik dari atas panggung maupun di bawah panggung.

Bupati Banjar, H Saidi Mansyur mengaku sangat menyayangkan tak terkontrolnya malam penutupan MTQ sehingga ada penampilan di luar rundown.

"Memang ada penampilan hiburan tersebut setelah selesai acara, namun mestinya tetap terkontrol karena tidak senapas dengan acara MTQ malam tadi," ujarnya, Kamis (16/6).

Ia juga menyesalkan akibat kejadian tersebut membuat viral dan menurunkan kekhitmatan acara MTQ yang sudah sukses dilaksanakan.

Dia berharap kejadian ini menjadi pelajaran pelaksanaan kegiatan serupa, terlebih Kabupaten Banjar tahun ini menjadi salah satu tuan rumah MTQ Nasional.

Saidi juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga marwah Kabupaten Banjar yang terkenal religius.

"Mari kita jadikan kejadian ini sebagai pelajaran di kemudian hari," tutupnya.

Sekedar diketahui, pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten Banjar selanjutnya akan digelar di Kecamatan Gambut.