Hot Borneo

Ada Musik Dugem Usai MTQ di Banjar, Antropolog: Momen dan Waktu Tidak Tepat

apahabar.com, BANJARMASIN – Pertunjukan musik dugem usai penutupan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Matraman, Kabupaten Banjar,…

Penampakan penonton berjoget usai penutupan MTQ Banjar di Kecamatan Mataraman, Rabu (15/6). Foto-SC

apahabar.com, BANJARMASIN – Pertunjukan musik dugem usai penutupan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Matraman, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), panen hujatan.

Panitia dinilai tak belajar dari kesalahan pada pelaksanaan MTQ di Tabalong pada 2019 lalu yang juga mempertunjukkan musik dangdut.

Antropolog Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Nasrullah, menilai pada dasarnya tidak ada yang salah dengan pertunjukkan musik.

Masyarakat umumnya, kata dia, memang perlu hiburan. “Hanya saja momen dan waktunya tidak tepat,” kata dosen Sosiolog Fakultas Keilmuan Ilmu Pendidikan (FKIP) ULM itu.

MTQ, kata Nasrullah, merupakan acara yang harusnya dihiasi dengan suasana sakral karena dikategorikan sebagai ibadah.

“Karena ketika ada yang membaca Quran, kita dianjurkan untuk diam dan dengarkan agar bisa dapat rahmat,” katanya.

Harusnya, usai acara MTQ ditutup, para hadirin masih dalam suasana khusuk. Jangan dicampur dengan pertunjukkan yang sifatnya keduniaan.

Nasrullah menilai wajar, jika terjadi resistensi dari banyak masyarakat Kalsel.

Dia lantas berharap kejadian serupa tidak terulang lagi dan menganjurkan panitia pelaksana atau pengisi acara meminta maaf kepada khalayak umum, khususnya masyarakat Kalsel yang notabene religius.