Kalsel

83 Kasus Karhutla Terjadi di Tanbu, 240 Hektare Lahan Terbakar

apahabar.com, BATULICIN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat telah terjadi 83 kasus kebakaran hutan dan…

Ilustrasi karhutla. Foto-Istimewa

apahabar.com, BATULICIN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat telah terjadi 83 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Tanah Bumbu sejak Januari sampai September 2019.

Kepala BPBD Tanah Bumbu melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Erwin Novikar, mengungkapkan 83 kasus karhutla tersebut menyebabkan 240 hektare lahan terbakar.

“Yang terparah bulan Agustus. Ada 63 kasus dan 193,2 hektare lahan terbakar,” ungkapnya kepadaapahabar.com, Selasa (10/09).

Dibanding bulan lain, kasus karhutla terbanyak memang terjadi pada Agustus. Pada Februari misalnya, BPBD Tanah Bumbu mencatat hanya terjadi satu kali kasus karhutla yang menyebabkan satu hektare lahan terbakar.

Satu bulan kemudian atau pada Maret, terjadi dua kasus karhutla yang menyebabkan 5 hektare lahan terbakar. Pada periode April, Mei, dan Juni, Kabupaten Tanah Bumbu sempat aman dari karhutla. Namun pada Juli, terjadi peningkatan sampai 8 kasus yang menyebabkan 24,5 hektare lahan dilalap api.

Setelah kasus terbanyak terjadi pada Agustus, lalu pada September, BPBD Tanah Bumbu mencatat karhutla masih terjadi 8 kali. Karhutla tersebut menyebabkan 17,25 hektare lahan terbakar.

Berdasarkan pantauanapahabar.compada Selasa (10/09) kabut asap cukup tebal menyelimuti kawasan Gunung Tinggi. Kabut asap itu bahkan sampai mengganggu pernafasan dan pengelihatan warga setempat.

“Dari pantauan aplikasi LAPAN fire hotspot sampai dengan siang tadi terdeteksi 5 titik hotspot di Kusan Hilir, Kusan Hulu, dan Mantewe,” tandas Erwin.

Baca Juga: Ketika 'Kota Cantik' Diselimuti Kabut Asap, Palangka Raya Perpanjang Status Siaga Karhutla

Baca Juga: Kabut Asap Akibat Karhutla Mulai Meresahkan

Reporter: Puja Mandela
Editor: Syarif