Relax

77 Tahun Lalu, Sang Saka Merah Putih Dikibarkan oleh Tokoh Ini

apahabar.com, JAKARTA – Tujuh puluh tujuh tahun silam, tepat di hari ini, Sang Saka pertama kalinya…

apahabar.com, JAKARTA – Tujuh puluh tujuh tahun silam, tepat di hari ini, Sang Saka pertama kalinya berkibar di Jalan Pengangsaan Timur 56, sesaat setelah Bung Karno mendengungkan proklamasi.

Kala itu, prosesi pengibaran bendera kebangsaan Indonesia ini sangatlah sederhana. Misalnya saja, tiang untuk mengibarkan Sang Saka merupakan tiang bambu untuk jemuran, yang sudah dipasang alat pengerek bendera.

Di sekitar tiang bendera itu, jejeran orang berdiri sembari memasang tampang serius, sebagaimana terabadikan dalam hasil jepretan Mendur bersaudara. Dari kerumunan tersebut, dua pria dan seorang wanita nampak bertugas mengibarkan Sang Saka.

Pengibaran sang Saka Merah Putih (Foto: istimewa)

Ketiga orang ini boleh dibilang menjadi tokoh yang pertama kali mengibarkan bendera Merah Putih. Lantas, siapa sajakah mereka? Mengapa mereka yang dipilih untuk mengibarkan Sang Saka?

Abdul Latief Hendraningrat

Abdul Latief Hendraningrat merupakan salah satu tokoh yang bertugas mengibarkan bendera Merah Putih pada 17 Agustus 1945. Pria kelahiran 15 Februari 1911 ini adalah seorang prajurit Pembela Tanah Air (PETA).

Sehari sebelum proklamasi berkumandang, Latief turut serta meyakinkan Soekarno dan Hatta untuk mempercepat kemerdekaan dalam peristiwa Rengasdengklok. Dia kemudian dipercaya untuk mengamankan lokasi pengibaran bendera, saat Dwitunggal bangsa itu tengah 'diculik'.

Usut punya usut, sesaat setelah proklamasi dibacakan, Latief langsung disodorkan baki yang berisi bendera berukuran 2 x 3 meter. Bendera itu merupakan hasil jahitan sang ibu negara, Fatmawati.

Setelah pengibaran bendera, Latief melanjutkan kariernya sebagai tentara, salah satunya menjabat komandan Komando Kota saat Belanda menyerbu Yogyakarta (1948). Dia juga pernah menjadi perumus taktik Serangan Umum 1 Maret 1949.

Suhud Sastro Kusumo

Suhud Sastro Kusumo, dalam upacara pengibaran bendera untuk pertama kalinya, bertugas membentangkan bendera. Kabarnya, pria kelahiran 1920 ini juga ditugaskan untuk mencari tiang yang akan digunakan sebagai tempat berkibarnya Sang Saka.

Tiga hari menjelang pembacaan proklamasi, tepatnya pada 14 Agustus 1945, Suhud bersama anggota Barisan Pelopor lainnya diberi tugas yang cukup penting. Dia diperintahkan untuk menjaga keluarga Soekarno.

Namun, dirinya kecolongan. Soekarni dan kawan-kawannya yang tergabung sebagai golongan muda berhasil menculik Bung Karno dalam peristiwa Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.

Surastri Kusumo (SK) Trimurti

SK Trimurti merupakan satu-satunya wanita yang terlibat dalam pengibaran bendera Merah Putih setelah pembacaan proklamasi. Dia adalah istri dari sang pengetik naskah proklamasi, yakni Sayuti Melik.

Penugasan atas dirinya itu bukan semata-mata karena sang suami. SK Trimurti sendiri memang terkenal sebagai guru berpendidikan yang aktif mengkritisi pemerintah kolonial lewat tulisan-tulisannya.

Presiden Soekarno bahkan sempat memintanya untuk menjadi pengerek bendera, namun dia menolak dengan dalih pengerek harus dilakoni oleh prajurit. Alhasil, wanita kelahiran 11 Mei 1912 itu pun ditugaskan sebagai pembawa bendera.

Demikianlah sekilas pembahasan mengenai tokoh-tokoh yang terlibat dalam pengibaran Sang Saka untuk pertama kali. Peran mereka boleh jadi terlihat kecil, namun sebenarnya membawa dampak yang sangat besar bagi moral bangsa Indonesia. (Nurisma)