Indonesia Punya Cerita

7 November: Riwayat Hari Wayang Nasional

Tanggal 7 November diperingati sebagai Hari Wayang Nasional. Perayaan ini tak terlepas dari ditetapkannya boneka golek tersebut sebagai warisan budaya tak benda

hari Wayang ANsional diperingati setiap 7 November (Foto: dok. SeniBudaya)

apahabar.com, JAKARTA - Sejak 2018, tanggal 7 November diperingati sebagai Hari Wayang Nasional. Perayaan ini tak terlepas dari ditetapkannya boneka golek tersebut sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 2003 silam.

Bukan sekadar seremonial belaka, Hari Wayang Nasional diharapkan dapat mendorongggg masyarakat Indonesia untuk mencintai, melestarikan, sekaligus memperkenalkan wayang ke kancah internasional. 

Wayang sendiri merupakan seni pertunjukan khas Nusantara yang berbentuk boneka tiruan. Kesenian ini dipergunakan untuk memerankan tokoh dalam drama tradisional, seperti kisah Ramayana, Mahabharata, atau Gatot Kaca.

Eksistensi wayang di kancah global memang tak perlu diragukan lagi. Tak berselang lama usai ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda, UNESCO bahkan juga menetapkan pertunjukan wayang sebagai Oral World Masterpieces of Intangible Heritage of Humanity.

Beranjak dari prestasi ini, pamor wayang kian mendunia. Terbukti, salah satu wayang golek, yaitu Wayang Ajen, telah dipentaskan di 50 negara. Di antaranya adalah Prancis, Argentina, Rusia, India, dan Bulgaria.

Ragam Jenis Wayang

Prestasi wayang yang demikian tentu bukan tanpa alasan. Boneka tiruan ini, boleh dibilang, begitu unik, di mana memiliki jenis yang beragam dengan ciri khas dan keunikan tersendiri. 

Tak cuma dari bentuk, kisah-kisah pewayangan yang dituturkan tiap jenis wayang pun berbeda. Adapun salah satu jenis yang kerap dijumpai ialah wayang kulit, boneka berbahan kulit yang disinyalir kali pertama dimiliki Sri Jayabaya, penguasa Kerajaan Kediri pada 939 M.

Ada pula wayang gedog, boneka yang sepintas mirip dengan wayang kulit; hanya sunggingan dan tatahannya yang berbeda. Usut punya usut, eksistensi wayang gedog diduga sudah ada sejak zaman Kerajaan Demak.

Jenis boneka berikutnya adalah wayang golek. Terbuat dari kayu, wayang ini biasanya juga memakai pakaian tradisional, seperti sarung batik. Bentuk yang demikian membuat wayang golek tampak lebih hidup ketimbang jenis wayang lainnya.

Adapun ‘perpaduan’ dari wayang kulit dan wayang golek menghasilkan wayang klitik. Wayang klitik berbentuk menyerupai wayang kulit, tetapi terbuat dari kayu seperti halnya wayang golek. Bedanya, wayang klitik lebih tipis ketimbang wayang golek.

Jenis wayang berikutnya agak berbeda dengan yang lain. Adalah wayang beber, kesenian yang dipertunjukkan dengan membeberkan layar atau kertas. Layar tersebut menguraikan cerita lakon melalui gambar yang tertera.

Wayang wong juga berbeda dengan jenis lainnya. Wayang ini tidak mengenakan alat peraga, melainkan diperagakan langsung oleh manusia.

Itulah segelintir fakta menarik tentang wayang, kesenian asli Indonesia yang mendunia. Dengan berbagai keunikan dan prestasi yang diraih, Anda sebagai warga negara sang empunya wayang tentu harus berbangga dengan kesenian ini.