Kebakaran Aset Pertamina

7 Kali Kebakaran Aset, Desakan Rombak Pimpinan Pertamina Menguat

Kebakaran di lingkungan kerja PT Pertamina (Persero) kembali terulang dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Suasana ledakan di Kilang Pertamina RU II, Dumai, Sabtu malam. (ANTARA/Tangkapan layar)

apahabar.com, JAKARTA - Kebakaran di lingkungan kerja PT Pertamina (Persero) kembali terulang dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Teranyar, kebakaran menimpa kilang Pertamina Dumai, di Riau pada Sabtu (2/4).

Insiden tersebut menambah panjang rentetan buruk kinerja Pertamina di bawah kepemimpinan Nicke Widyawati sebagai direktur utama. Termasuk peran Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai komisaris utama.

Dalam dua tahun terakhir, diketahui ada tujuh kilang Pertamina mengalami insiden kebakaran. Untuk itu, desakan perombakan di internal Pertamina kembali menguat, dilontarkan oleh pengamat hingga anggota DPR RI.

Ekonom senior Rizal Ramli, salah satunya. Ia menilai kasus kebakaran di lingkungan kerja Pertamina bukan lagi soal keselamatan dan kesehatan kerja (K3), namun lebih kepada budaya perusahaan yang tidak beres. Budaya yang seharusnya segera dibenahi dan tidak dibiarkan berlarut-larut.

Baca Juga: Pertamina Inventarisir Dampak Kerusakan Kebakaran Kilang Dumai

“Sudah 7 kali kebakaran dalam 2 tahun. Itu mah corporate culture yang tidak beres,” ujarnya kepada wartawan, dikutip Senin (3/4). Menurutnya, Menteri BUMN Erick Thohir perlu bertindak tegas menyikapi persoalan ini. Salah satunya dengan mengganti dan memberhentikan pucuk pimpinan di Pertamina. 

Senada, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Baidowi menyesalkan Pertamina tak belajar dari kesalahan sebelumnya, yakni kebakaran Terminal BBM Plumpang. Pasalnya, setiap kebakaran telah menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, baik materiil dan non-materiil.

"Semua kecelakaan yang berulang ini menunjukkan bahwa jajaran direksi dan komisaris yang dipimpin Dirut Nicke Widyawati dan Komut Basuki Tjahaja Purnama tidak mampu mengendalikan sistem keamanan pada fasilitas Pertamina," ujar Baidowi pada Minggu (2/4).

Bahkan ia menyebut Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dan Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnawa gagal mengendalikan sistem keamanan di sejumlah fasilitas Pertamina. Untuk itu, kedua pejabat tersebut diminta mengundurkan diri.

Baca Juga: Kebakaran Kilang Dumai: Ahok dan Dirut Pertamina Didesak Mundur!

"Keduanya perlu mengundurkan diri, jika tidak Menteri BUMN diminta mencopot mereka dari posisi yang sedang dijabat," imbuh Baidowi menegaskan.

Suara lainnya datang dari Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno. Ia mendesak pertamina untuk segera melakukan audit keselamatan di berbagai lokasi kilangnya di seluruh Indonesia. Desakan tersebut menurutnya perlu dilakukan, sebab belum genap sebulan kebakaran di Depo Plumpang, kasus serupa terjadi lagi di Kilang Pertamina Dumai.

“Pertamina harus lakukan audit investigasi dan audit keselamatan secepatnya. Bukan hanya pada Plumpang atau Dumai, tapi seluruh Kilang dan Depo Pertamina seluruh Indonesia,” ungkapnya di Jakarta, Minggu (2/4).

Baca Juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Kilang Pertamina Dumai

Sebagai informasi, sejak 2021 telah tujuh kali aset Pertamina mengalami kebakaran. Kebakaran di antaranya terjadi di Kilang Balongan pada 29 Maret 2021, Kilang Cilacap pada 11 Juni 2021 dan terbakar lagi pada 13 November 2021.

Kemudian, Kilang minyak Balikpapan terbakar pada 4 Maret 2022 dan berulang pada 15 Mei 2022. Berikutnya Depo Pertamina Plumpang terbakar pada 3 Maret 2023, dan terakhir kilang di Kota Dumai meledak dan terbakar pada awal April 2023.