Kalsel

7 Daerah di Kalsel Zona Merah, Sampel Tes Usap Dikirim ke Andalas

apahabar.com, BANJARMASIN – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 mengirim sebagian sampel tes usap ke laboratorium…

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kalimantan Selatan Muhammad Muslim. Foto-apahabar.com/Rizal Khalqi

apahabar.com, BANJARMASIN – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 mengirim sebagian sampel tes usap ke laboratorium Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat.

“(Hari) Selasa kemarin kita kirim sampel ke Sumatera Barat, ke laboratorium Andalas. Dan dua hari kemudian (hasilnya) sudah keluar,” kata Jubir GTPP Covid-19 Provinsi Kalsel, Muhammad Muslim, Jumat (17/7), di sela kunjungan Menkes Terawan.

Di sana, Muslim menyebut ada 1.100 sampel uji swab yang masuk daftar tunggu pemeriksaan laboratorium.

Untuk mengurai antrean, GTPP mengerahkan empat lokasi uji swab seperti di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) di Banjarbaru, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin, RSUD Ansari Saleh dan Litbangkes di Tanah Bumbu.

Teranyar, pihaknya juga menggandeng rumah sakit Pertamina di Tabalong untuk pengujian hasil tes usap.

Selain memaksimalkan kemampuan lab uji swab, GTPP juga berencana mengirim kembali sampel ke Laboratorium Universitas Andalas.

“Mudah-mudahan Senin depan sudah terurai,” kata Muslim.

Masyarakat diminta jangan kaget jika dalam waktu dekat data penderita Covid-19 di Kalsel akan meningkat drastis. Itu adalah upaya GTPP Covid-19 memasifkan upaya menekan angka penularan di Kalsel.

Sementara Wakil Gubernur Kalsel H Rudy Resnawan mengatakan saat ini ada 7 dari 13 kabupaten dan kota yang masih dalam zona merah. Itu terlihat dari rasio indikator penularan yang masih tinggi di Kalsel.

“Jika dilihat dari peta zonasi GTPP tercatat 7 dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan masih zona merah atau berstatus risiko tinggi,” kata Rudy Resnawan.

Sementara angka kesembuhan di Kalsel dilaporkan terus meningkat, yakni 35 persen dari keseluruhan pasien yang terkonfirmasi Covid-19.

Editor: Fariz Fadhillah