Kalsel

6 Ribu Calon Jemaah Umroh Kalsel Sabar Dulu, Pemerintah-Kerajaan Saudi Masih Lobi

apahabar.com, BANJARMASIN – Sebanyak 6 ribuan calon jemaah umroh di Kalimantan Selatan yang sudah masuk daftar…

Oleh Syarif
Ilustrasi Umrah. Foto-AFP

apahabar.com, BANJARMASIN – Sebanyak 6 ribuan calon jemaah umroh di Kalimantan Selatan yang sudah masuk daftar tunggu, harap bersabar dulu.

Meski kini jemaah Indonesia telah diizinkan untuk dapat kembali beribadah umroh ke Arab Saudi, namun pemerintah masih harus menunggu petunjuk teknis (juknis) resmi.

"Masih ditelaah, jadi juknisnya belum keluar lagi," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Kalsel, M Tambrin kepada apahabar.com, Jumat (5/11).

Saat ini, kata dia, pemerintah masih berupaya agar calon jemaah umroh maupun haji yang terlanjur menggunakan vaksin Sinovac untuk tidak melakukan booster.

Vaksin booster ini sesuai permintaan Kerajaan Arab Saudi. Adapun jenis vaksin yang diperbolehkan Arab Saudi adalah Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Johnson and Johnson.

"Jadi kita mengusahakan agar vaksin Sinavac dan Sinofarm tidak booster," ujarnya.

Belum lama ini, Kanwil Kemenag Kalsel bersama Dinas Kesehatan setempat sudah menggelar rapat koordinasi terkait persiapan keberangkatan umroh.

Toh, bila memang calon jemaah umrah/haji tetap diwajibkan untuk booster, ujarnya, Dinas Kesehatan Kalsel berupaya menyediakan jenis vaksin yang diminta Arab Saudi.

Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Kalsel, Rusbandi menambahkan ada beberapa juknis yang kini masih digodok pemerintah.

Pertama, soal ketentuan jenis vaksin itu. Kemudian menyingkronkan aplikasi PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakkalna milik pemerintah Arab Saudi.

Selain itu juga perihal pola keberangkatan satu pintu lewat lewat Bandara Soekarno Hatta dan karantina di Asrama Haji Bekasi serta Pondok Gede.

"Dan itu belum kelar lagi juknisnya. Diperkirakan awal Desember sudah rampung. Itu pun nunggu Arab Saudi menyetujui lagi," ujarnya.