Transisi Energi

6 Juta Sepeda Motor Dikonversi Pertahunnya, Negara Hemat Rp3 Triliun

Kementerian ESDM menyebut jika pemerintah bisa menghemat anggaran BBM jika sebanyak 6 Juta unit motor konvensional dikoneversi ke listrik.

Tenaga ahli bidang Kelistrikan Kementerian ESDM Sripeni Cahyani. (Foto: apahabar.com)

apahabar.com, JAKARTA - Kementerian ESDM menyebut pemerintah mampu menghemat anggaran BBM jika sebanyak 6 Juta unit motor konvensional dikonversi ke listrik.

“Diharapkan hal itu dapat mencapai penghematan BBM bagi pemerintah sebesar Rp3 triliun per tahun,” ungkap Tenaga Ahli Menteri ESDM bidang Kelistrikan, Sripeni Inten Cahyani dalam diskusi daring, di Solo, Selasa (7/3).

Sripeni menjelaskan, target tersebut akan memberi efek ekonomi lainnya yang berasal dari perputaran ekonomi belanja komponen konversi dan jasa bengkel.

Karenanya, ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) diperlukan untuk mendorong penggunaannya secara masif. Ekosistem pentahelix, yaitu pemerintah selaku regulator, pelaku usaha industri hulu dan hilir, serta perkuatan sistem rantai pasok, dan akademisi.

Baca Juga: Mending Konversi Atau Beli Motor Listrik, Begini Kata Pengamat

Termasuk, peran lembaga pendidikan untuk kesiapan SDM dan adopsi teknologi melalui penelitian dan pengembangan. Selanjutnya, masyarakat diharapkan secara mandiri dan sukarela menggunakan KBLBB dan peran media yang mendorong edukasi dan informasi mengenai KBLBB.

“Pemerintah sangat penting menjadi katalisator dalam menciptakan iklim yang kondusif terjadinya harmonisasi unsur unsur pentahelix bekerja optimal,” lanjutnya.

Sripeni juga mengingatkan jika salah satu komponen utama KBLBB adalah baterai. Untuk itu, penguatan rantai pasok hulu hilir industri baterai dan skala ekonomi menjadi kunci ketersediaan sumber energi dalam negeri yang terjangkau.

Baca Juga: Motor Listrik Dapat Subsidi Rp7 Juta, Apa Kata Para Driver Ojol?

Pasalnya, tanpa pabrikasi dalam jumlah masif untuk mencapai skala ekonomis, hal tersebut tidak efektif untuk menekan harga beli KBLBB oleh masyarakat.

“Diperlukan dorongan fasilitas pembiayaan dan teknologi serta dukungan akses infrastruktur untuk menumbuhkan industri pengolahan mineral yang mendukung industri baterai nasional,” pungkasnya.