Info Parenting

5 Tips Membangun Hubungan Erat dengan Anak, Komunikasi Terbuka Jadi Kuncinya

Menjalin hubungan yang sehat dengan anak terkadang punya tantangan tersendiri. Dalam pengasuhan, orang tua bisa memulainya dengan meluangkan waktu

Ilustrasi hubungan erat antara orang tua dan buah hati. Foto: Parapuan.

apahabar.com, JAKARTA - Menjalin hubungan yang sehat dengan anak terkadang punya tantangan tersendiri. Dalam pengasuhan, orang tua bisa memulainya dengan meluangkan waktu bersama anak, sekadar bermain atau berbincang dari hati ke hati.

Terlebih bagi orang tua yang sibuk dalam kepungan rutinitas kerja, sementara sang buah hati pun  disibukkan dengan berbagai tugas atau aktivitas sekolahnya.

Merangkum beragam sumber, berikut cara memperkuat hubungan antara orang tua dengan anak yang bisa Anda terapkan:

1. Mendengarkan Anak

Laman Mom Junction menempatkan poin mendengarkan sebagai tools penting dalam membangun bonding bersama anak. Sebab, mendengarkan merupakan hal yang diperlukan oleh siapa saja, termasuk juga anak-anak.

Selain itu, mendengarkan membuat anak merasa dihargai dan dapat menghindari kesalahpahaman.

Saat berbicara dengan anak, usahakan untuk menyimak ucapan mereka dengan saksama. Hindari juga memotong pembicaraan, tunggu sampai mereka selesai menjelaskan, baru Anda bisa menyampaikan respons atau pendapat.

Cara ini juga sekaligus mengajarkan anak untuk dapat mendengarkan lawan bicaranya dan tidak terbiasa memotong pembicaraan.

2. Menunjukkan rasa cinta

Melansir laman Mother, menunjukkan rasa cinta kepada anak adalah hal yang sangat penting. Ayah dan ibu bisa mengungkapkannya dalam berbagai bentuk.

Mulai dari memeluk anak sebelum tidur, menenangkan saat anak sedih, atau memberikan sesuatu yang anak inginkan.

3. Membiasakan komunikasi terbuka

Kebanyakan anak merasa takut untuk terbuka saat hendak menyampaikan sesuatu kepada orang tua. Jika dibiarkan, anak akan memendamnya dan masalah ini bisa menimbulkan konflik di kemudian hari.

Sebaiknya, biarkan anak mengatakan apa yang mereka ingin katakan. Beri anak-anak penjelasan mengapa mereka harus terbuka.

Orang tua juga dapat mengungkapkan hal yang tidak disukai dari anak, seperti bermain hingga lupa waktu. Dengan begitu, diharapkan komunikasi terbuka pun bisa terjalin dan mengurangi kesalahpahaman.

4. Memahami kesalahan

Saat anak melakukan kesalahan, orang tua mungkin langsung marah tanpa menanyakan apa hal yang membuatnya demikian. Cobalah untuk memahami anak dari sudut pandangnya.

Dengarkan dan diskusikan apa yang terjadi bersama-sama. Hal ini dapat membuat Anda mengerti apa yang mereka pikirkan dan inginkan serta mempererat hubungan orang tua dan anak.

4. Saling Memaafkan

Saling memaafkan merupakan hal yang perlu dilakukan untuk merekatkan hubungan antara anak dan orang tua. Setelah saling memaafkan, Anda bisa memberi nasihat kepada anak agar tidak mengulang kesalahan tersebut.

Anda juga bisa meminta saran kepada anak sehingga orang tua juga dapat melihat apa yang kurang disukai anak dan tidak mengulangi kesalahan masing-masing.

5. Menetapkan batasan
Orang tua juga harus menetapkan batasan, aturan, dan konsekuensi dari setiap perilakunya. Beri penjelasan kepada anak apabila aturan dilanggar terdapat konsekuensi yang harus dihadapi. Hal tersebut juga sekaligus membuat anak belajar bertanggung jawab dalam hidupnya.

Itulah cara menjalin hubungan yang sehat dengan sang buah hati agar ke depannya anak bisa lebih bijak dan mandiri.