5 Hektare Lahan Gambut di Petuk Ketimpun Palangka Raya Kembali Membara

Kebakaran lahan di Palangka Raya, Kalimatan Tengah pada Minggu (13/8/2023) siang kembali meluas, sedikitnya 5 hektar lahan gambut

Petugas saat melakukan pemadaman di lahan yang terbakar di Petuk Ketimpun Palangka Raya. Foto: Istimewa

apahabar.com, PALANGKA RAYA - Kebakaran lahan di Palangka Raya, Kalimatan Tengah, pada Minggu (13/8/2023) siang kembali meluas, sedikitnya 5 hektare lahan gambut yang berada di Kelurahan Petuk Ketimpun, Kecamatan Jekan Raya hangus terbakar.

Puluhan personel gabungan yang terdiri dari BPBD Kota Palangka Raya, Petugas Damkar Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng, Manggala Agni, TNI-Polri hingga relawan langsung dikerahkan untuk melakukan pemadaman.

Kencangnya hembusan angin dan banyaknya tumbuhan semak belukar yang mengering membuat kobaran api semakin membesar, dan membuat sekitar lahan dikelilingi kepulan asap yang cukup tebal.

Dengan memanfaatkan sumber air di parit sekitar lahan yang terbakar, petugas akhirnya berhasil memadamkan kobaran api setelah berjibaku kurang lebih hampir 3 jam.

Kepala BPBD Palangka Raya, Emi Abriyani mengatakan, kebakaran lahan yang terjadi di wilayah setempat saat ini diduga akibat adanya unsur kesengajaan oleh pemilik lahan yang ingin membersihkan lahannya.

"Dalam sehari peristiwa kebakaran lahan di Palangka Raya saat ini bisa tiga hingga empat kali kejadian di lokasi berbeda, bahkan dalam waktu yang bersamaan, untuk itu kami bersama Tim Satgas Karhutla Provinsi saling berbagi tugas untuk melakukan upaya pemadaman di beberapa lokasi" katanya, Minggu sore.

Berdasarkan data sementara, Emi Abriyani juga menyebutkan jumlah peristiwa kebakaran lahan di wilayah Palangka Raya sampai saat ini ada sekitar 114 kali kejadian kebakaran lahan disepanjang tahun 2023 ini, dengan luas lahan yang terbakar telah mencapai 61,33 hektare lebih.

Sementara itu, aparat kepolisian saat ini masih terus melakukan upaya penyelidikan untuk mengungkap pelaku pembakaran lahan ini.

Menyikapi tingginya intensitas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi saat memasuki puncak musim kemarau saat ini, Pemprov Kalteng, melalui Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBK) juga telah menyiagakan sebanyak 35 pos lapangan untuk mengantisipasi kebakaran lahan semakin meluas yang tersebar di sejumlah daerah.

Palangka Raya menjadi salah satu dari 8 wilayah yang menjadi perhatian khusus dalam penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalimantan Tengah saat ini, selain Kabupaten Barito Selatan, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Seruyan, Katingan, Kapuas, dan Sukamara.

Berdasarkan grafik titik hotspot yang tercacat di Pusat Pengendalian Operasi dan Penanggulangan Bencana (Pusadalops-PB) Kalteng. Saat ini jumlah titik api (hotspot) di 8 wilayah yang ada di Kalteng telah mencapai 3.634 Hotspot.

Dengan melihat banyaknya jumlah hotspot saat ini, Pemprov Kalteng telah meningkatkan status kewaspadaan bencana kabut asap, guna menghindari kejadian seperti yang pernah terjadi pada 2015 dan 2019 silam akibat karhutla.