Libur Nataru

40 Persen Pemudik Libur Nataru Pilih Gunakan Mobil Pribadi

Sebanyak 40 persen dari total responden survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan memilih mudik menggunakan mobil pribadi.

Menhub Budi Karya Sumadi. Foto: Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kemenhub

apahabar.com, JAKARTA - Sebanyak 40 persen dari total responden survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memilih mudik menggunakan mobil pribadi.

Ini dikarenakan penggunaan mobil dinilai lebih praktis dalam melakukan mobilisasi. Selain juga faktor kondisi infrastruktur jalan terutama jalan tol yang membuat pemudik memilih menggunakan mobil.

“Yang akan mudik itu 107 juta atau 39 persen (masyarakat) atau lebih tinggi dari tahun yang lalu lebih tinggi 43 persen jadi ini cukup challenging juga,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seperti dilansir Antara, Selasa (19/12).

Baca Juga: Kemacetan Mengepung Bali, Menhub Tindaklanjuti Pembangunan LRT

Adapun sebanyak 17 persen lainnya lebih memilih mudik menggunakan motor. Meski begitu, Budi mengimbau agar pemudik menggunakan fasilitas mudik gratis yang disediakan oleh BUMN maupun swasta.

Imbauan tersebut disampaikan agar dapat menekan angka kecelakaan selama musim libur Nataru.

“Saya sudah membuat surat, mudah-mudahan surat itu di-endorse oleh media dan fasilitas mudik gratis ini sangat mungkin bagi saudara-saudara kita akan melakukan perjalanan,” ucapnya.

Baca Juga: 5 Alasan Indonesia Perlu Segera Transisi Ekonomi Hijau

Lebih lanjut survei juga mendata bahwa sebanyak 13 persen masyarakat akan memilih mudik dan berwisata menggunakan kereta api. Lalu 11 persen menggunakan pesawat, 10 persen menggunakan bus, penyeberangan 6 persen dan kapal laut 3 persen.

Budi menerangkan semua sektor transportasi memiliki tantangan dan hambatan yang perlu diantisipasi dengan baik.

Karena itu, ia meminta posko pemantauan yang tersedia di setiap jenis moda transportasi agar dapat memantau mobilisasi masyarakat secara langsung. Termasuk untuk memudahkan koordinasi antar kementerian/lembaga.

Baca Juga: Transisi Ekonomi Hijau Picu Pertumbuhan PDB Sebesar 14,3 Persen

“Perlu dibentuk posko-posko, baik di tingkat pusat, di sektor kereta api, darat, laut dan udara agar kita dapat memantau secara langsung,” tuturnya.

Adapun puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru 2024 diprediksi akan terjadi pada tanggal 25 Desember 2023 dan 1 Januari 2024. Adapun jumlah masyarakat yang melakukan mudik Nataru diperkirakan mencapai 104 juta masyarakat.