Gempa Cianjur

40 Korban Belum Ditemukan, BNPB Terus Upayakan Pencarian

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih melakukan pencarian 40 korban gampa bumi di Cianjur.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Suharyanto. (Foto: Satgas PMK)

apahabar.com, JAKARTA- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih melakukan pencarian 40 korban gempa bumi di Cianjur.

"Kami mohon dukungan dan doanya mudah mudahan 40 orang yang belum ditemukan agar bisa ditemukan," ujar Kepala BNPB, Suharyanto dalam keterangan pers yang disiarkan secara daring, Rabu (23/11).

Kondisi hujan turun hari ini BNPB juga terus mengupayakan evakuasi korban yang belum ditemukan.

"Ini dilaksanakan meskipun tadi hujan, tanpa kenal lelah tetap melanjutkan pencarian, kata Suharyanto.

Baca Juga: [Update] BNPB: Satu Orang Anak Selamat, Korban Meninggal Dunia Mencapai 271 Orang

Kemudian pendistribusian logistik juga diakomodinir sedemikian rupa. Di antaranya setiap pagi semua camat akan mengajukan kebutuhannya ke pendopo dan langsung kirimkan dengan bantuan armada truk yang tersedia.

"Setiap jam 8 pagi semua camat sudah mengajukan kebutuhan masing masing kecamatannya, jam 9 dinas perhubungan provinsi Jawa Barat dibantu semua tim yang terlibat menyiapkan armada truk untuk mendorong kebutuhan logistik," katanya.

Suharyanto menerangkan semua bantuan logistik baik dari pemerintah ataupun bantuan dari manapun diharapkan melalui posko utama yang berada di depan pendopo.

Baca Juga: Kisah Sedih Guru di Cianjur, Sekolah Ambruk Hingga Dua Siswanya Kehilangan Nyawa

Kemudian logistik yang terkumpul akan disalurkan atau disimpan di gudang BPBD dan gudang wanita.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu (22/11) sore, jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur mencapai 271 orang.

Kemudian BNPB juga mencatat terdapat sebanyak 2.043 orang yang mengalami luka-luka, jumlah pengungsi 61.908 orang.

Sementara kerugian material rumah secara keseluruhan mencapai 56.320 rumah. Dari total tersebut rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 22.241 unit, rumah rusak sedang 11.641 unit, rumah rusak ringan 22.090 unit. Data itu masih berkembang seiring dengan terus dilaksanakannya pendataan.