Kalteng

38 Titik Hotspot Karhutla di Kobar Hanguskan Lahan 174 Hektare

apahabar.com, PANGKALAN BUN – Akibat kemarau panjang, sedikitnya 38 titik hotspot kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten…

 Prajurit Kodim 1014 Pangkaln Bun sedang memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar, Kalteng. Foto-istimewa

apahabar.com,PANGKALAN BUN - Akibat kemarau panjang, sedikitnya 38 titik hotspot kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Kalteng, telah menghanguskan 174 hektar lahan.

"Sejak bulan Januari 2019 sampai dengan bulan Agustus, jumlah titik api yang muncul di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat sebanyak 38 titik hotspot dan 174 hektare lahan yang terbakar. Namun demikian, Pemkab Kobar terus gencar lakukan pencegahan agar tidak menyebar," kata Petrus Rinda Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kobar, usai Bupati Kobar gelar rapat evaluasi penanggulangan Karhutla, Selasa (13/8/2019).

Dari 38 titik hotspot yang terjadi Karhutla, paling banyak terdapat di Kecamatan Kumai. Yakni sebanyak 20 titik hotspot. Selain itu, ada 18 titik hotspot di Kecamatan Arut Selatan.

Agar tidak terjadinya penyebaran titik api, lanjut Petrus Rindra, pihaknya telah mendirikan 4 Pos pantau Karhutla, yakni di Mendawai Seberang-Kecamatan Arut Selatan, Desa Kapitan dan Desa Kubu Kecamatan Kumai serta Riam Durian Kecamatan Kotawaringin Lama.

“Setiap pos pantau Karhutla di jaga 15 personel, di mana kita mendapatkan bantuan dana operasional dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 60 personil yang di tempatkan pada 4 pos pantau Karhutla. Mereka dikontrak selama 4 bulan, jadi untuk honor mereka ditanggung oleh pusat,” jelasnya.

Diakuinya, sebagian besar lahan yang terbakar milik masyarakat. Untuk itu, pihaknya pun saat ini gencar melakukan sosialisasi dan pencegahan agar Karhutla tidak terjadi lebih meluas lagi.

Sementara itu, Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengatakan, dirinya akan turun langsung ke lapangan. Sebab, berdasarkan informasi dari tim, kebakaran lahan itu terjadi di kawasan yang sama di tahun-tahun sebelumnya.

“Kebakaran terjadi karena faktor manusia. Berdasarkan laporan Tim, untuk pihak perkebunan tidak ada kita temukan titik hotspot. Justru kebakaran terjadi di lahan milik masyarakat, apalagi ditempat yang itu-itu saja. Maka, kita ketahui siapa pemilik lahan itu, ini tugas dari Kepolisian untuk mengusut tuntas pelakunya. Saya juga minta camat dan aparat desa (untuk) bisa berpartisipasi aktif, lakukan pendekatan dengan masyarakat, karena saat ini yang lebih efektif melakukan pencegahan,” Tegas Bupati Kobar Hj Nurhidayah kepada sejumlah awak media.

Baca Juga: Intip Upaya TNI dan Satgas Karhutla Padamkan Api di Kawasan Kabupaten Banjar

Baca Juga: Tiga Titik Hotspot di Desa Pejambuan, Jadi Fokus Satgas-6 Kodim Martapura

Reporter: AHC 16
Editor: Muhammad Bulkini