Tak Berkategori

36 Jam Tenggelam, ABK TB Bahar 77 di Kuin Cerucuk Banjarmasin Ditemukan

apahabar.com, BANJARMASIN – Seorang anak buah kapal (ABK) kapal TB Bahar 77 akhirnya ditemukan tewas mengapung…

ABK korban tenggelam di kawasan dermaga pelabuhan SADP RT 36, tepian Sungai Barito, Kuin Cerucuk pada Rabu (28/4) lalu ditemukan tewas, Jumat (30/4). Foto: Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Seorang anak buah kapal (ABK) kapal TB Bahar 77 akhirnya ditemukan tewas mengapung di Sungai Barito, Kuin Cerucuk, Banjarmasin, Jumat (30/4) sekitar pukul 10.45.

Korban diketahui bernama Jaeni (42). Dia diduga tenggelam di kawasan dermaga pelabuhan SADP RT 36, tepian Sungai Barito, Kuin Cerucuk pada Rabu (28/4) lalu.

"Ditemukan sekitar 50 meter dari titik nol tenggelam," ujar rekanan PMI Banjarmasin, Ray kepada apahabar.com.

Ia mengatakan bahwa proses evakuasi jenazah sekitar sekitar 15 menit dari waktu ditemukan. Evakuasi dibantu oleh tim Basarnas, Polairud dan emergency lainnya yang membuka posko dekat dermaga pelabuhan SADP RT 36.

Setelahnya jenazah langsung dievakuasi ke kamar mayat RSUD Ulin Banjarmasin.

"Ada rekanan keluarga juga yang di sini," pungkasnya.

Sebelumnya, Andi Jainudin Komandan Oprasional Basarnas atau Kantor, Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin mengatakan pihaknya sekitar pada Rabu sekitar pukul 21.00 Wita telah mendapat informasi ada seorang pria tenggelam di perairan Sungai Barito.

“Mendapat informasi itu kita langsung turun ke lokasi di mana orang [pria] yang dimaksud itu tenggelam,” katanya.

Ia mengungkapkan, pria yang tengelem di Sungai Barito tersebut merupakan ABK kapal TB Bahar 77 atas nama Jaeni yang memiliki jabatan Masinis II di kapal itu.

Diberitakan sebelumnya, seorang anak buah kapal (ABK) tugboat (TB) Bahar 77 bernama Jaeni (42) hilang tenggelam di perairan Sungai Barito, Rabu (28/4) malam.

Korban tenggelam saat kapalnya sandar di Pelabuhan SADP, Keluraham Kuin Cerucuk, Banjarmasin Barat.

Salah seorang warga, Sambelan, mengatakan dirinya sempat melihat korban sebelum tenggelam.

Dari ceritanya, Sambelan mendengar adanya orang berteriak dari arah dermaga. “Dari kapal yang sandar,” katanya.

Mendengar itu, Sambelan kemudian mendekat. Dilihatnya ada orang di sungai.

“Saya kemudian berteriak minta tolong,” katanya.

Beberapa waktu selanjutnya, ada ABK kapal lain yang mendengar teriakannya. Orang itu kemudian melempar pelampung ke arah korban.

Nahas korban tak sempat menggapainya dan kemudian hilang tenggelam.