Tak Berkategori

357 Penderita DBD, 1 Meninggal, Dinkes Belum Tetapkan Kalsel KLB

apahabar.com, BANJARMASIN – Kewaspadaan terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) patut ditingkatkan. Sebab penyakit ini sudah banyak…

Nyamuk penyebab DBD. Foto-Hello Sehat

apahabar.com, BANJARMASIN - Kewaspadaan terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) patut ditingkatkan. Sebab penyakit ini sudah banyak memakan korban.

Di daerah ini berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan hingga Januari 2019 ada 357 orang penderita akibat gigitan nyamuk aedes aegypti ini, dan 1 orang meninggal dunia.

Walau demikian dinas kesehatan tidak menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di Kalimantan Selatan.

“Karena insiden DBD tidak memenuhi kriteria, Kalsel belum masuk KLB," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Muslim kepada apahabar.com.

Diungkapkan Muslim bahwa jumlah insiden DBD di Januari 2019 lebih tinggi dibanding tahun lalu. Ini disebabkan curah hujan pada tahun 2018 lalu kurang signifikan daripada tahun ini.

Tahun lalu pengaruh musim itu meningkat saat mendekati akhir tahun. Terbukti insiden DBD di Hulu Sungai Selatan (HSS) ada 352 orang, sedangkan tiga orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga:Bupati HSS Minta Masyarakat Waspada DBD

“Jumlah kasus DBD pada Januari tahun ini dibanding tahun lalu cenderung lebih tinggi. Hal itu disebabkan beberapa faktor seperti musim, lingkungan dan kondisi masyarakat,” paparnya.

Oleh karena itu, Muslim mengutarakan untuk mencegah insiden DBD ini meningkat, maka perlunya tindakan 3M Plus dibandingkan fogging (pengasapan).

Menurutnya, menghilangkan jentik-jentik nyamuk (larva) itu lebih mudah daripada mengendalikan saat sudah menjadi nyamuk dewasa. Jadi, setiap keluarga di bumi lambung mangkurat ini hendaknya melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus.

3M adalah, pertama menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain. Kedua menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya.

Yang ketiga memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah. Sementara plusnya menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.

"Kalau fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja tetapi tidak membunuh jentik-jentik nyamuk (larva) nya,” pungas Muslim.

Baca Juga:Dua Warganya Meninggal Dunia, Kaltara Waspada DBD

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Syarif