Perayaan Unik

31 Mei: Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Bagaimana Kampanye Ini Bermula?

Seruan untuk mengurangi penggunaan tembakau guna mempromosikan gaya hidup sehat, terlontar dari World Health Organitation (WHO) sejak tahun 1987.

Ilustrasi peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Foto: Woman Indonesia.

apahabar.com, JAKARTA - Seruan untuk mengurangi penggunaan tembakau guna mempromosikan gaya hidup sehat, terlontar dari World Health Organitation (WHO) sejak tahun 1987.

Kampanye global bertajuk Hari Tanpa Tembakau Sedunia (World No Tobacco Day) diperingati setiap tanggal 31 Mei setiap tahunnya meningkatkan kesadaran dan mengurangi efek negatif asap rokok.

Peringatan tahunan ini bermula ketika WHO meluncurkan kampanye global untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya merokok dan penggunaan tembakau.

Kampanye itu lantas digaungkan dalam seruan "Tidak Ada Asap" (There's No Safe Tobacco), dan bertujuan untuk mengurangi jumlah orang yang merokok dan menggunakan produk tembakau lainnya.

Menukil History of World No Tobacco Day yang dirilis WHO, pada 7 April 1988, Majelis Kesehatan Sedunia tersebut mengumumkan tanggal 31 Mei akan diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia.

Sejak itu, setiap tahunnya WHO menetapkan tema dalam merayakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia. 

We Need Food, Not Tobacco

Tema kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun ini adalah 'We Need Food, Not Tobacco' (Kita Butuh Makanan, Bukan Tembakau).

Kampanye 'We Need Food, Not Tobacco' ini bertujuan meningkatkan kesadaran mengenai produksi tanaman alternatif dan peluang pemasaran bagi para petani tembakau. Tema ini mendorong para petani tembakau untuk menanam tanaman yang berkelanjutan dan bergizi.

Tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun 2023 ini bertujuan mengekspos upaya industri tembakau dalam mengganggu upaya mengganti penanaman tembakau dengan tanaman yang berkelanjutan dan bergizi. Upaya industri tembakau ini menjadi salah satu dari penyebab krisis pangan global.