Nasional

31 Mei 2021, Indonesia Kedatangan 8 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac

apahabar.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir memastikan bahwa Indonesia akan kembali…

Oleh Syarif
Indonesia kedatangan 6 juta bahan baku (bulk) vaksin Sinovac, yang merupakan tahap ke-8 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4/2021). Foto-Dok Kementerian Kesehatan RI

apahabar.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir memastikan bahwa Indonesia akan kembali menerima pengiriman vaksin Covid-19 dari China. Pada Selasa ini Indonesia telah mendapat pasokan 8 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk bulk.

“Tanggal 31 Mei, akhir bulan ini, kita akan dapat tambahan sekitar 8 juta dosis lagi,” tutur Honesti dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kutip apahabar.com dari liputan6.com, Selasa (25/5).

Untuk diketahui, Indonesia kedatangan 8 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku pada Selasa 25 Mei 2021. Vaksin tahap ke-13 tersebut tiba pukul 8.00 WIB di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

“Hari ini kedatangan 8juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bulk,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dia mengatakan pemerintah selalu menjaga stok ketersediaan vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai target. Dia pun membeberkan hingga saat ini Indonesia telah menerima vaksin Sinovac yaitu 3 juta dosis, AstraZeneca yaitu 6,4 juta dosis, lalu Sinopharm yaitu 1 juta dosis.

“Maka dengan kedatangan tahap ke-13 kali ini yaitu vaksin Sinovac sebanyak 8 juta dosis maka secara total yaitu jumlah vaksin secara total 83,9 juta dosis,” bebernya.

Jangan Ada Keraguan

Airlangga juga mengatakan pemerintah selalu memastikan faktor keamanan, mutu dan efikesi dari vaksin tersebut. Sehingga masyarakat tidak ada keraguan untuk menggunakan vaksin.

“Pemerintah selalu memastikan faktor keamanan, mutu, efikesi, sehingga tidak perlu ada keraguan bagi masyarakat dalam menerima vaksin. Vaksin yang disediakan Indonesia melalui proses evaluasi badan POM dari para ahli dari ITAGI, WHO,” ungkapnya.