30 OKP Ancam Hengkang, Musda KNPI Kalsel Dinilai Penuh Cacat Prosedur

Sebanyak 30 organisasi kepemudaan (OKP) dalam Cipayung Plus secara tegas mengancam akan keluar dari KNPI Kalsel jika hasil Musda KNPI Kalsel

Sebanyak 30 organisasi kepemudaan (OKP) dalam Cipayung Plus, Banom NU, dan Ortom Muhammadiyah secara tegas mengancam akan keluar dari KNPI Kalsel jika hasil Musda DPD KNPI Kalsel tetap disahkan. Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN - Sebanyak 30 organisasi kepemudaan (OKP) dalam Cipayung Plus, Banom NU, dan Ortom Muhammadiyah secara tegas mengancam akan keluar dari KNPI Kalsel jika hasil Musda DPD KNPI Kalsel tetap disahkan.

Musda DPD KNPI Kalsel tersebut digelar pada 12 September lalu.

Mereka menilai Musda yang seharusnya menjadi ajang konsolidasi pemuda justru dipenuhi praktik yang jauh dari prinsip demokrasi. Kuorum tidak terpenuhi, presidium sidang tidak lengkap, hingga muncul dugaan adanya peserta fiktif.

“Selamat-lambatnya 3x24 jam sejak tuntutan ini dilayangkan, jika tidak ada tindak lanjut, kami siap keluar dari KNPI Kalsel,” tegas mereka dalam pernyataan sikap bersama.

Ketua HMI Badko Kalsel, Abdu Aswadi, menyoroti betapa semrawutnya proses Musda.

“Undangan baru kami terima H-2, tidak ada penjaringan yang transparan, bahkan mekanisme persidangan tidak sesuai aturan,” ungkapnya.

Lebih jauh, ia menyayangkan sikap para senior KNPI yang justru memberi contoh buruk.

“Kami kecewa melihat para senior kami yang di atas sana seolah tidak tahu seperti apa cara mekanisme persidangan yang baik dan benar. Apakah itu akan menjadi contoh untuk organisasi kepemudaan di Kalsel,” ujarnya.

Kritik tajam juga datang dari Ketua IMM Kalsel, Fery Setiadi, yang menilai Musda kali ini penuh rekayasa.

“Presidium sidang seharusnya tujuh orang, tapi yang hadir hanya satu. Kuorum juga tidak tercapai. Lebih ironis lagi, musyawarah hanya berlangsung 15 menit untuk menentukan kepemimpinan tiga tahun ke depan. Itu jelas cacat administrasi,” tuturnya.