Kalsel

3 Prajuritnya Diduga Terlibat, Kodam Mulawarman Investigasi Penembakan di Tanah Bumbu

apahabar.com, BANJARMASIN – Perlahan namun pasti, dalang di balik penembakan misterius di Warung Biliar, Sarigadung, Tanah…

Kodam VI/Mulawarman memastikan telah menahan tiga prajurit yang berada di lokasi penembakan Hendri. Foto: Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Perlahan namun pasti, dalang di balik penembakan misterius di Warung Biliar, Sarigadung, Tanah Bumbu mulai tersingkap.

Terbaru, Kodam VI/Mulawarman resmi menahan tiga prajurit. Masing-masing berinisial Praka MS, Praka HRT, dan Pratu TA. Ketiganya berasal dari Kompi Senapan B, Yonif 623/BWU.

“Intinya masih dilakukan penyidikan terhadap ketiga tersangka,” jelas Kepala Penerangan Kodam VI/Mulawarman Letkol Taufik Hanif kepada apahabar.com, Kamis (3/6).

Ketiganya dipastikan sudah dalam penahanan Detasemen Polisi Militer VI/2 Banjarmasin.

“Semuanya masih dalam pemeriksaan,” ujar Taufik.

Pangdam, kata Taufik, sudah mengatensi kasus penembakan tersebut.

Jika terbukti bersalah, pihaknya menjamin pelaku sekalipun prajurit TNI tetap akan diproses hukum.

“Kami proses sesuai hukum yang berlaku, tidak ada pengecualian,” ujar Taufik.

Meski begitu, Taufik meminta publik menunggu. Sebab, penyidikan masih bergulir.

“Kami akan seobjektif mungkin,” ujar Taufik.

Atensi lainnya, Pangdam telah memerintahkan Dandim 1022/Tanah Bumbu mendatangi korban. Sebagai bentuk belasungkawa, bantuan telah diberikan.

“Pangdam memerintahkan Danpomdam VI/Mlw melakukan penyidikan dan proses hukum ketiga oknum TNI sesuai prosedur hukum yang berlaku dan memerintahkan Dandim 1022/Tanah Bumbu untuk membantu keluarga korban sampai proses pemakaman,” ujar Taufik.

Kronologis Versi TNI

Heboh ‘Petrus’ di Tanah Bumbu, Polisi Buru Pemilik Senjata Laras Panjang

Rabu 2 Juni malam, tiga orang pengunjung mendatangi sebuah warung biliar di Kilometer 7, Desa Sarigadung, Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu.

“Mereka datang menggunakan dua motor,” ujar Taufik.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Saat jarum jam menunjukkan pukul 03.00, pemilik memberitahu ke ketiganya jika warung akan tutup.

Saat ditegur, salah satu dari mereka menyiramkan air dari gelas yang berisi minuman keras tradisional jenis tuak ke Raudah.

“Mereka marah ketika diminta pulang karena warung akan ditutup,” ujar Taufik.

Raudah merupakan salah seorang pelayan warung. Saat itu, kebetulan Hendri Jaya suaminya datang menjemput.

Melihat istrinya disiram, Hendri lantas mendatangi ketiganya.

“Ketiganya tidak pakaian dinas,” ujar Taufik.

Cekcok terjadi. Salah satu dari ketiganya keluar dan kembali dengan senjata api laras panjang. Hendri tertembak di bagian perut dan paha kanan.

Pria yang bekerja sebagai buruh bangunan itu mengembuskan napas terakhirnya di RS Andi Abdurrahman Noor sekitar pukul 05.00.

Hasil olah TKP, polisi menemukan lima selongsong peluru kaliber 5.56. Ada indikasi jika pelaku bukan warga sipil.

Polisi kemudian berkoordinasi dengan Kodim 1022/Tanah Bumbu dan mengamankan ketiganya.

“Sudah kami tahan, semua prajurit yang ada di TKP dalam penyidikan,” ujar Taufik.

Pun dengan senjata api yang dibawa para pelaku. Masih dalam penyidikan polisi militer.

“Satu senjata api laras panjang sudah kami amankan,” ujarnya.

Dilengkapi oleh Syahriadi