Tak Berkategori

3 Hari Dirawat, Presiden AS Donald Trump Keluar dari RS Militer : Jangan Takut dengan Covid-19

apahabar.com, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dinyatakan positif terinveksi Covid-19 dan sempat 3…

Presiden AS Donald Trump meninggalkan RS Militer Walter Reed, Selasa 6 Oktober 2020, menuju ke Gedung Putih (BBCIndonesia/REuters).

apahabar.com, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dinyatakan positif terinveksi Covid-19 dan sempat 3 hari menjalani perawatan, akhirnya kembali ke Gedung Putih, Washington.

Presiden AS Donald Trump,keluar dari Rumah Sakit Militer Walter Reed pada Selasa (06/10/2020) setelah tiga hari dirawat karena terinfeksi Covid-19.

Dilansir dari bbcindonesia.com, Donald Trump berjanji akan kembali berkampanye. Sementara itu, makin banyak staf Gedung Putih terkonfirmasi positif Covid-19.

Mengenakan setelan jas berwarna biru tua, dasi dan masker, Trump keluar dari Rumah Sakit Militer Walter Reed sambil mengepalkan tinjunya.

“Terima kasih banyak semuanya,” katanya, mengabaikan pertanyaan dari media, termasuk salah satu reporter yang bertanya: “Apakah Anda seorang super spreader, Pak Presiden?”

Trump meninggalkan rumah sakit menggunakan helikopter kepresidenan Marine One, menuju Gedung Putih untuk melanjutkan perawatan.

Sesaat sebelum meninggalkan rumah sakit, Trump mencuit di Twitter:
“Akan segera kembali Kampanye!!! Berita Palsu hanya menampilkan Polling Palsu.”

Baca Juga : Selamat dari Penularan Virus Corona, Donald Trump Tak Takut Covid-19

Trump telah menunda kampanyenya untuk masa jabatan kedua, kurang dari sebulan sebelum pemilihan presiden menghadapi penantang dari Partai Demokrat Joe Biden.

Sebelum meninggalkan rumah sakit, dia juga mengatakan kondisinya “sangat baik” dan mengaku merasa lebih baik dibandingkan 20 tahun yang lalu.

“Jangan takut dengan Covid. Jangan biarkan itu mendominasi hidup Anda. Kita telah mengembangkan, di bawah administrasi Trump, obat dan pengetahuan terbaik. Saya merasa lebih baik dibanding 20 tahun lalu,” cuitnya.

Ia juga membela keputusannya menyapa para pendukungnya pada Minggu (04/10/2020) malam di luar rumah sakit, tempat dia menjalani perawatan setelah terinfeksi virus corona.

Tim dokter kepresidenan AS kepada para wartawan mengatakan, Trump tidak mengalami demam selama lebih dari 72 jam terakhir, dan juga tak mengeluhkan gangguan pernapasan.

Dr Sean Conley mengatakan Trump “mungkin belum sepenuhnya pulih”, tetapi tim medis menyetujui status dan perkembangan kondisi presiden dan “mendukung kepulangannya yang aman, di mana ia akan dikelilingi oleh perawatan medis kelas dunia selama 24/7”.

Dia menambahkan, Trump akan tetap diberi obat anti-virus dan stereoid, saat menjalami perawatan di Gedung Putih.
Makin banyak kasus positif di Gedung Putih

Informasi tentang kepulangan Trump dari rumah sakit mengemuka seiring dengan makin banyak kasus positif baru yang dilaporkan di antara staf Gedung Putih.

Sekretaris pers Kayleigh McEnany menjadi orang dekat Trump yang terkonfirmasi positif pada Senin (05/10).

Baca Juga: UPDATE Terkini Kondisi Presiden Donald Trump Pascadiberi Oksigen dan Dua Dosis Obat Remdesivir

Media AS mengatakan dua staf sekretaris pers juga dinyatakan positif.

McEnany terlihat berbicara dengan wartawan tanpa mengenakan masker pada hari Minggu (04/10) tetapi mengatakan tidak ada anggota pers yang terdaftar sebagai kontak dekat oleh unit medis Gedung Putih.

Setidaknya 12 orang yang dekat dengan Trump sekarang dinyatakan positif, begitu pula beberapa anggota staf junior.

Banyak orang yang dinyatakan positif di sekitar Presiden Trump menghadiri pertemuan di Gedung Putih pada 26 September yang diteliti sebagai kemungkinan “peristiwa super spreader”.

Gedung Putih belum mengungkapkan berapa banyak anggota staf yang dites positif sejak diagnosis Trump sendiri.

Sapa Pendukung

Sebelumnya, aksi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyempatkan diri untuk menyapa para pendukungnya di luar Rumah Sakit Militer Walter Reed, tempatnya dirawat karena Covid-19, pada Minggu (04/10/2020), mendapat kritikan dari beberapa pihak.

Dengan mengenakan masker, Trump melambaikan tangan ke kerumunan para pendukungnya dari dalam mobil sebelum kembali ke rumah sakit yang terletak dekat Washington.

Aksi tersebut dilakukan Trump beberapa saat setelah mencuit di akun Twitter-nya bahwa dia akan melakukan “kunjungan mendadak”.

“Kami akan memberikan sedikit kejutan kepada beberapa patriot hebat yang kami punya di jalan. Saya akan melakukan kunjungan mendadak,” kata Trump dalam video yang diunggah ke Twitter.

Dalam cuitannya, Trump – yang mengenakan jas dan kemeja tanpa dasi – juga mengatakan bahwa dirinya “belajar banyak” tentang Covid-19.

Namun aksi Trump itu, kata seorang dokter di RS Walter Reed, James Phillips, merupakan teater politik yang gila. Dikatakan semua orang yang berada dalam mobil bersama Trump harus menjalani karantina selama 14 hari.

“Mereka mungkin jatuh sakit. Mereka mungkin meninggal dunia,” kata Dr James Phillips.

“Untuk teater politik. Diperintahkan oleh Trump untuk membahayakan keselamatan mereka demi teater. Ini adalah kegilaan.”

Seorang politikus Partai Demokrat, Hakeem Jeffries, mengatakan rakyat Amerika memerlukan kepemimpinan yang baik, bukan kesempatan foto.

Brett Bruen, mantan direktur pelibatan global Gedung Putih di bawah mantan Presiden Barack Obama, juga mengatakan langkah Trump keliru.

“Saya langsung memikirkan agen-agen Dinas Rahasia yang berada dalam satu mobil dengan presiden. Karena tahu tugas mereka cukup baik, saya agak khawatir bahwa presiden, stafnya, tenaga medis profesional di Rumah Sakit Walter Reed menempatkan mereka dalam bahaya dan untuk apa?

“Agar presiden punya kesempatan berfoto? Ini tampak agak konyol, dan terus terang, agak mengerikan,” kata Bruen kepada BBC.

Juru bicara Gedung Putih, Judd Deere, membela langkah Presiden Trump dengan mengatakan, “langkah-langkah pencegahan telah ditempuh berkaitan dengan pergerakan presiden untuk melindungi presiden dan mereka yang terlibat di dalamnya, termasuk pemakaian PPE (alat pelindung diri).”

Editor : El Achmad