Kalsel

2 Kali Membunuh, Kejiwaan Penjagal Bocah SD Limpasu HST Masih Tanda Tanya

apahabar.com, BANJARMASIN – Belum hilang dari ingatan, kasus pembunuhan sadis menimpa seorang bocah SD di Limpasu,…

Warga berhasil meringkus pelaku yang melarikan diri ke belakang rumah usai menghabisi nyawa RA, warga Limpasu HST, Kalsel, Selasa siang. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Belum hilang dari ingatan, kasus pembunuhan sadis menimpa seorang bocah SD di Limpasu, Hulu Sungai Tengah, Kalsel.

RA (10) dihabisi oleh tetangganya sendiri Akhmad (35), Selasa (17/09) siang, sekitar pukul 12.00.

RA dipenggal di depan kedua rekannya yang juga masih di bawah umur. Saat kejadian mereka bertiga sedang belajar di depan rumah pelaku.

Informasi di lapangan, tiba-tiba pelaku datang dari dalam rumah dan langsung menebas leher bocah malang itu.

Kedua rekan RA lari tunggang langgang. Jasad RA tergeletak begitu saja sampai warga datang. Dengan tangan masih menggenggam buku, jasad RA terpisah dengan kepala.

Belakangan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kalsel ikut prihatin atas pembunuhan sadis yang menimpa bocah kelas 4 SD itu.

Mereka menyarankan agar penjagal bocah SD itu diperiksa di rumah sakit jiwa.

“Menurut informasi pelaku itu gangguan jiwa, dan sudah dua orang yang pernah dibunuhnya,” kata Kepala Dinas P3A Kalsel, Husnul Khatimah, Rabu (18/09).

Selain itu, Husnul mengatakan harusnya keluarga mengamankan pelaku sebaik mungkin.

Jika perlu, pemerintah setempat ikut andil supaya kenyamanan warga tidak terganggu.

Baca Juga: Terindikasi Gila, Penjagal Bocah SD di Limpasu HST Tak Bisa Dipidana?

Baca Juga:Geger, Bocah SD di Limpasu HST Tewas dengan Kepala Putus!

Baca Juga: Sosok Akhmad, Pemenggal Kepala Bocah SD Limpasu HST di Mata Warga

Baca Juga: Bocah SD Limpasu Tewas Dipenggal, DPRD Kalsel: Tak Waras Jangan Jadi Alasan

“Harusnya keluarga dan pemerintah setempat mengamankan orgil [orang gila] tersebut agar tidak mengganggu keamanan warga,” jelas dia.

Saat ditanya hukuman akibat perbuatan pelaku, Husnul menyerahkan semuanya pada pihak berwajib.

“Itu tergantung aparat penegak hukum yang menangani ditinjau dari berbagai aspek,” ujarnya pada apahabar.com.

Sementara, anggota DPRD Kalsel M Lutfi Saifuddin meminta polisi meneruskan proses hukum terhadap pelaku.

"Yang namanya sadis itu memang tidak waras. Jangan dijadikan alasan apalagi pembenaran," tutur Lutfi kepada apahabar.com.

"Hukuman mati kalau perlu,” ujar Lutfi lagi.

Dia juga mengimbau para orang tua untuk berhati-hati dan selalu mengawasi segala gerak-gerik anak di luar rumah.

Sebelumnya aksi Akhmad bikin gempar warga Kalsel. Video penangkapannya beredar luas di media sosial. Pun dengan sejumlah foto korban.

Akhmad diduga mengalami gangguan jiwa selama 5 tahun. Bahkan menurut warga, juga pernah membunuh sebelumnya.

“Ya informasi sementara pernah membunuh pada 2004,” jelas Kapolres HST AKBP Sabana Atmojo, melalui Kasat Reskrim, Iptu Sandi kepada apahabar.com, Rabu (18/09) siang.

Baca Juga: Terungkap, Ewin Tato Ngamuk di Simpang Belitung Gara-Gara Dituduh Curi Besi

Baca Juga: Lagi, Kabut Asap Lumpuhkan Syamsudin Noor

Baca Juga:Jurus Jitu Penggelap Motor di Banjarmasin Selatan

Baca Juga: Asyik Indehoi, Pasangan Mesum di Tanah Laut Gelagapan Saat Diamankan

Reporter: Rizal Khalqi/HN Lazuardi
Editor: Fariz Fadhillah