Kalsel

14 ABK di Balikpapan Terkonfirmasi Positif, Lagi-Lagi Sektor Migas

apahabar.com, BALIKPAPAN – Kasus Covid-19 di Kota Balikpapan belum berhenti. Di tengah Ramadan saat ini terus…

Oleh Syarif
Rizal membeberkan penambahan klaster ABK di sektor migas. Foto-apahabar.com/Riyadi

apahabar.com, BALIKPAPAN – Kasus Covid-19 di Kota Balikpapan belum berhenti. Di tengah Ramadan saat ini terus bertambah. Pada Selasa (20/4) sebanyak 33 kasus terkonfirmasi positif tercatat oleh Gugus Tugas Kota Balikpapan.

Yang mengagetkan sebagian besar dari jumlah kasus tersebut disumbangkan oleh Anak Buah Kapal (ABK) rekanan Pertamina yang terkonfirmasi positif. Hal ini semakin menambah catatan kasus klaster migas di Balikpapan.

“Yang kita harus cermati dari 33 kasus terkonfirmasi positif, ini ada 14 orang dari luar daerah dari Kapal yang berkaitan dengan Pertamina dan sudah meluas sampai Galangan. Itu sebabnya angka kita naik,” kata Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi.

Dari kasus tersebut pun meluas sampai ke Galangan Kapal yang berkaitan dengan pekerjaan sektor migas. Rizal mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan penularan kasus positif dari klaster ABK tersebut.

“Jadi sudah berapa hari ini ada awak kapal yang terkonfirmasi positif dan sudah meluas sampai ke Galangan,” tuturnya.

Lebih lanjut Rizal mengatakan bahwa beberapa dari mereka yang terkonfirmasi positif tidak diperkenankan turun dari kapal dan menjalani karantina mandiri. Namun bagi mereka yang bergejala dilakukan perawatan.

“Kapal itu kan kapal khusus, dia tidak di pelabuhan umum. Pertamina punya protokol sendiri, saya kira sudah dilakukan pengetatan. Ada yang turun ada yang tidak boleh karena bergejala dan ada yang ringan dilakukan isolasi di hotel. Dan ini tetap dalam pemantauan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP),” tukasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan bahwa pihaknya langsung melakukan upaya pencegahan seperti testing dan tracing kepada kontak erat agar tidak meluas.

“Tentunya jika ditemukan klaster seperti ini dilakukan testing dan tracing yang lebih luas dan dilakukan karantina. Bagi yang sakit dirawat. Ada juga yang mengikuti isolasi di hotel dan ada di safe house Pertamina,” ujarnya.