Tragedi Kerusuhan Arema Vs Persebaya

127 Orang Tewas dalam Tragedi Kerusuhan Arema Vs Persebaya, Kemal Palevi Buka Suara

Salah satu komika Indonesia, Ahmad Kemal Palevi buka suara soal tragedi kerusuhan Arema vs Persebaya yang menewaskan 127 orang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten

Kemal Palevi

apahabar.com, BANJARMASIN - Salah satu komika Indonesia, Ahmad Kemal Palevi buka suara soal tragedi kerusuhan Arema vs Persebaya yang menewaskan 127 orang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10)

Melalui cuitan Twitter Kemal Palevi, ia mengatakan kerusuhan ini adalah tragedi besar didalam pesepak bola.

"126 orang yang meninggal di pertandingan Arema vs Persebaya?? Ini tragedi besar teman-teman," cuit Kemal Palevi dilansir apahabar.com, Minggu (2/10).

Kemal juga tak menyangka dalam kejadian ini mendapat ratusan korban jiwa. Ia mengatakan dalam peraturan FIFA tidak boleh mengeluarkan gas air mata saat terjadinya kerusuahan.

"Gila ini. Ratusan nyawa melayang. Gas air mata ditembakkan, padahal melanggar kode keamanan FIFA" tambahnya.

Sementara itu, ia menilai Indonesia tak bisa menjadi negara sepak bola dengan banyaknya korban jiwa itu.

"Jam pertandingan minta diubah ke sore, tapi tetap jam 8. Negara ini memang gak bisa jadi negara sepak bola," tuturnya.

Dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 2-3 untuk Persebaya Surabaya itu, Aremania yang kesal merangsek ke dalam lapangan.

Situasi itu rusuh kala polisi mengejar massa dan memukul mereka dengan pentungan.

Kekacauan semakin menjadi ketika polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun yang membuat mata penonton perih, sesak napas, panik, dan akhirnya kocar-kacir. Padahal, dalam aturan FIFA sudah jelas melarang penggunaan gas air mata dalam pertandingan sepak bola.