Kalsel

12 Semester, Seniman Madihin Kalsel Gazali Rumi Akhirnya Selesaikan Kuliah

apahabar.com, MARTAPURA – Seniman Madihin Kalsel, Gazali Rumi akhirnya menyelesaikan tugas akhirnya di perguruan tinggi setelah…

Oleh Syarif
Gazali Rumi saat Sidang Skripsi di para dosen penguji Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Martapura, Sabtu (19/9). Foto-apahabar.com/hendralianor

apahabar.com, MARTAPURA – Seniman Madihin Kalsel, Gazali Rumi akhirnya menyelesaikan tugas akhirnya di perguruan tinggi setelah 12 semester atau enam tahun ia kuliah.

Pemuda bernama asli Gazali Rahman itu berhasil merangkumkan skripsi di tengah pandemi Covid-19.

Hari ini, Sabtu (19/9), ia sukses melewati ujian skripsi di hadapan para dosen penguji Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Martapura.

Wajah semringah tampak terlihat ketua ia keluar dari ruangan sidang skripsi. Betapa tidak, enam tahun kuliah kini gelar sarjana sudah di depan mata.

Gazali Rumi mengakui kesibukannya manggung Madihin membuat lambat menyelesaikan tugas skripsi. Bahkan tak jarang ia juga manggung ke luar pulau.

“Kesibukan manggung Madihin, minimal empat kali sebulan, paling banyak delapan,” ujar pria kelahiran Desa Sungai Tuan, 23 Mei 1992 ini.

Tak hanya manggung, ia juga disibukkan mengajar eskul di sejumlah sekolah, mengisi pelatihan Madihin, hingga memenuhi orderan endorse di media sosial.

“Yang menguras waktu itu karena semua materi saya sendiri yang menyiapkan,” kata Gazali.

Dalam melakoni hobinya, Gazali Rumi rela membagi fokusnya antara kuliah dan Madihin.

Gazali Rumi. Foto-Istimewa

Bukan tanpa alasan, ia rupanya sejak awal kuliah dengan biaya sendiri. Dengan kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, ia memilih mandiri. Segala biaya hidupnya dan kuliahnya ditutupi dengan hasil bermadihin.

Meski ia kuliah sambil sibuk berkesenian, ia nyaris tidak pernah absen kuliah. “Pernah absen waktu menjalani karantina Nanang-Galuh Banjar tahun 2016,” ungkap Gazali yang kala itu dinobatkan sebagai Nanang Berbakat Kabupaten Banjar.

Selain lantaran sibuk manggung Madihin, Gazali mengaku sejak semester 8 ia mengumpulkan uang untuk biaya kelulusan, sehingga durasi kuliahnya terus bertambah.

“Kalau minta sebenarnya bisa aja diberi, cuma tidak enak sebagai anak laki-laki dan sudah besar,” imbuhnya.

Semasa pandemi Covid-19 ini, ia tidak ada lagi mendapat job manggung Madihin akibat pembatasan sosial. Sehingga ia punya banyak waktu luang untuk melanjutkan skripsi.

“Sebenarnya skripsi ini sudah mulai dikerjakan sejak Agustus tahun lalu, tapi karena sibuk job Madihin jadinya hanya sesekali saja mengerjakan skripsi,” tuturnya.

Skripsi dengan judul ‘Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam Buku Agama Punya Seribu Nyawa Karya Prof. Dr. Komaruddin Hidayat’ telah selesai dan disidangkan. Gazali Rumi hanya tinggal menunggu Yudisium untuk mendapat gelar S.Pd.