Musim Kemarau

105 Desa di Cilacap Terancam Kekeringan

Sebanyak 105 desa di 20 kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, masuk dalam kategori kekeringan.

Ilustrasi kemarau. Foto-Times Indonesia

apahabar.com, JAKARTA - Sebanyak 105 desa di 20 kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, masuk dalam kategori kekeringan.

Menindaklanjuti kondisi tersebut, pemerintah Kabupaten Cilacap membentuk satuan tugas penyaluran air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Erna Suharyanti menerangkan grup tersebut dibentuk untuk mempermudah sekaligus mempercepat respons koordinasi.

"Grup tersebut sudah terbagi ke dalam masing-masing klaster dan Kabupaten Cilacap sudah membentuk delapan klaster dan melibatkan semua unsur pentaheliks," katanya melalui keterangan tertulis, Minggu (25/6).

Baca Juga: Antisipasi Kemarau, Perkebunan Besar Kaltim Siapkan 374 Embung

Saat ini sebanyak 7.739 jiwa dari 2.613 KK di empat desa dan tiga kecamatan di Kabupaten Cilacap terdampak kekeringan. Kondisi tersebut menyusul musim kemarau yang sudah melanda Jawa Tengah sejak awal Juni 2023.

"Musim kemarau tersebut membuat curah hujan menjadi minim dan mengakibatkan berkurangnya cadangan sumber air bersih," katanya.

Sebanyak tiga mobil tangki berkapasitas 5.000 liter air telah dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga.

Adapun satu unit mobil tangki disiagakan UPT BPBD Majenang untuk percepatan pelayanan kebutuhan air bersih masyarakat di wilayah barat.

Baca Juga: Kemarau Datang, Depok Terancam Kekeringan

Baca Juga: Musim Kemarau Tiba, Kualitas Udara Jakarta Makin Buruk

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Cilacap mencatat sejak Rabu (14/6) hingga Sabtu (24/6) pengiriman air bersih telah dilakukan hingga 21 kali dengan total 105.000 liter air.

"Dari BPBD Kabupaten Cilacap ada tiga unit mobil tangki air. Satu unit ditempatkan di UPT BPBD Majenang untuk lebih memaksimalkan dan membantu wilayah barat dan percepatan dalam pelayanan pendistribusian air bersih," kata Erna Suharyanti.

Erna memastikan air yang didistribusikan tersebut bersih dan layak pakai. Sumber air diambil dari PDAM yang ada di tiga titik lokasi, yakni Cilacap, Sidareja, dan Majenang.

"Pengambilan air untuk pendistribusian ke masyarakat berasal dari PDAM yang ada di tiga titik lokasi, yaitu Cilacap, Sidareja, dan Majenang," pungkasnya.