Pemprov Kalsel

10 Ribu Swab di Kalsel, Pemprov Antisipasi Pasien Membludak

apahabar.com, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melakukan perhitungan rasional untuk mengantisipasi membludaknya pasien dari hasil…

Ilustrasi swab massal. Foto-republika.co.id

apahabar.com, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melakukan perhitungan rasional untuk mengantisipasi membludaknya pasien dari hasil 10 ribu uji swab.

Wakil ketua harian gugus tugas Covid-19, Roy Rizal Anwar, memastikan kemampuan fasilitas layanan kesehatan masih mampu menampung pasien baru yang terkonfirmasi positif.

“Kita meminta kabupaten/kota menginventarisasi tempat-tempat yang bisa digunakan sebagai karantina atau isolasi, seperti balai pelatihan atau pendidikan,” ucap Roy dalam video conference bersama apahabar.com, kemarin.

10 ribu tes usap tersebut akan dilaunching oleh Gubernur Sahbirin Noor bertepatan dengan hari ulang tahun Kalsel ke-70 besok (14/8).

Pemerintah telah memberikan kuota tes untuk masing-masing kabupaten/kota. Untuk pasien terkonfirmasi positif dengan gejala berat akan diberikan tindakan medis di rumah sakit, sedangkan pasien dengan gejala ringan dikarantina atau dilakukan isolasi mandiri dengan syarat khusus.

“Untuk pasien gejala berat ditempatkan di RS Ulin, sementara yang sedang di RS lain atau karantina. Dari penelitian di beberapa daerah, 85-90 persen dipastikan sembuh, 10-15 persen saja yang meninggal, “lanjut Roy.

Swab masif ini dilakukan untuk menjaring orang-orang yang diduga terjangkit Covid-19. Dengan percepatan pelacakan, maka akan mempermudah untuk pemberian tindakan (treatment) hingga pasien tersebut sembuh.

Kepala Dinas Kesehatan sekaligus Juru bicara GTPP Covid-19, HM Muslim memaparkan ada lebih seribu tempat tidur yang tersedia di rumah sakit rujukan maupun non rumah sakit.

Dengan pertimbangan pasien dengan gejala ringan, maka pemerintah meyakini kasus baru nanti akan didominasi pasien perawatan karantina saja.

“Sekarang ini 80 persen tidak ber gejala atau gejala sangat ringan,” lanjutnya.

Pemerintah juga mempersilakan masyarakat melakukan isolasi secara mandiri di rumah dengan beberapa pertimbangan yaitu lokasi atau ruangan terpisah dari anggota keluarga lain, ventilasi udara yang baik, serta didampingi penanggung jawab.

“Ada penanggung jawab yang bisa memastikan orang yang terkonfirmasi positif dan diisolasi itu tidak keluyuran, serta dipastikan dia terlayani. Makanya kami juga melibatkan TNI Polri,” kata Roy menimpali.

Editor: Puja Mandela