Kalsel

Upaya Hujan Buatan di Kalsel Masih Terkendala

apahabar.com, BANJARBARU – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalsel sudah mencapai ribuan hektare, sementara asap…

Featured-Image
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) Letjen TNI Doni Monardo saat di jumpai seusai Rakor Satgas penanganan Karhutla Kalsel di ruang Aberani Sulaiman Kantor Setda Prov Kalsel Banjarbaru, Kamis (19/9) malam. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

bakabar.com, BANJARBARU – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalsel sudah mencapai ribuan hektare, sementara asap yang ditimbulkannya sangat mengganggu aktifitas masyarakat. Sayangnya, untuk dilakukan hujan buatan masih terkendala.

Upaya perlakuan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan belum bisa dilakukan di wilayah Kalimantan Selatan. Kepala BNPB Doni Monardo menyebut potensi awan di Kalsel belum mencukupi untuk dilakukannya TMC.

“Data dari BMKG belum ada cukup awan, Ketika BMKG mengatakan sudah ada potensi awan. Pesawat siap, BNPB siap,”ujarnya kepada wartawan usai Rakor Satgas penanganan Karhutla Kalsel di ruang Aberani Sulaiman Kantor Setda Prov Kalsel Banjarbaru, Kamis (19/9) malam.

Menurutnya usaha pemadaman saja tidak cukup, perlu dilakukan usaha pencegahan yang lebih intensif mengenai penanganan Karhutla khususnya lahan Gambut.

“Water boombing saja tidak cukup, salah satunya harus ada pendekatan masyarakat, sebab kita tidak bisa menggunakan senjata. Apalagi, kekerasan tetapi harus dengan menyentuh hati masyarakat,” ujar Eks Pangdam III Siliwangi ini.

Untuk diketahui, BPBD Kalsel telah mengusulkan dilakukannya hujan buatan beberapa hari lalu.

“Ya kami sudah usulkan untuk hujan buatan ke BNPB, tapi disetujui atau tidak itu nanti terserah BNPB,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Wahyuddin.

Marsda TNI Purn Bonar Hutagaol selaku tim ahli BNPB mengatakan bahwa kemunculan awan di Kalsel menurut BMKG terlihat pada Oktober, sehingga untuk saat ini belum dapat mengabulkan permintaan BPBD Kalsel.

“Kemarin sudah koordinasi dengan BMKG, dan memang secara teorinya jika tidak ada awan maka hujan buatan tidak bisa dilakukan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan BNPB akan membantu tapi awannya yang mau dibentuk belum ada.

“Hujan buatan ini memerlukan 70 persen awan, sehingga jika ada itu kita bantu siram garam,” pungkasnya.

Baca Juga: Sejak Juli 2019, Sudah 668 Hektare Lahan di Batola Terbakar

Baca Juga: Bantuan Disetujui, Korban Kebakaran di Banjarmasin Bisa Bernapas Lega

Baca Juga:Gara-Gara Kabut Asap, Kasus ISPA di Banjarmasin Meningkat

Baca Juga:VIDEO: Kapolda Kalsel Turun Padamkan Api Di Lahan Gambut

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner